Bagian 35. SYARAT DARI CALON MERTUA

1.2K 347 34
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bismillahirrahmanirrahim.

Mbak Atun Wasilatun saya pikir kita sudah berhasil dan semua mereda lalu kita akan menjalani hari dengan sejenak melupakan bagian itu. Tapi nyatanya tidak. Ini nyaris terlihat seperti sebuah battle dengan sesuatu yang berkesinambungan yang kesemuanya bersifat darurat.

Mbak, yok ke Singapura. Saya sudah berusaha mencari second opinion dari dokter lain tapi memang harus ke sana. Tapi ah...sudahlah...tentang medis memang mereka yang paling mengerti secara keilmuan.

Mbak...ayo kita tantang diri kita untuk 500 juta lagi. Sejauh mana keikhlasan kita? Ini jelas lebih berat dari melepaskan seorang mantan yang berkesan. Tapi kita pasti bisa. Ya kan Mbak?

Tentu saja saya bukan Mbak Denada yang punya banyak tabungan dan properti untuk menopang ananda nya yang sakit. Tapi saya sudah memutuskan bahwa saya akan terus membersamai Arrasid hingga menemukan kesembuhan.

Mbak, saya anak tunggal dan InShaAllah almarhum ibu saya tidak akan keberatan seandainya semua warisannya saya ikhlaskan untuk perjuangan ini.

Biar saja orang yang tahu mengatakan bahwa saya gila asal keluarga saya tidak. Ayo Mbak, tolonglah tetap berjalan bersama saya ya. Terlihat mustahil bisa mengumpulkan sebanyak itu dalam seminggu, tapi tetap ada kata sebisanya saja dulu...

Saya belum berhitung, tapi InShaAllah saya bisa 300 juta. Bismillahirrahmanirrahim.

Mbak Atun Wasilatun semoga dirimu berkenan menutup sisanya ya 😭 Mungkin hitungannya ini akan miliyaran tapi saya belum akan menyerah!

Pokoknya, I love You So Much Mbak. Doa kami atas semua hajatmu yang tercapai di dunia ini. Semoga dirimu selalu sehat, dimudahkan semua urusan, bahagia fii rizkii, fii dunya wal akhirah. Aamiin allahuma aamiin.

Teman-teman yang lain, terima kasih banyak sudah membantu dan membersamai kami hingga sejauh ini. Dukungan dan doa kalian sangat berarti. Semoga Allah membalas dengan sebaik-baiknya balasan. Aamiin allahuma aamiin.

Silahkan berdonasi melalui [ BCA 6281263649 a/n NIKEN ARUM DHATI ]

*

Tidak ada tangisan di pertemuan yang benar-benar tidak diduga oleh Brielle. Dia hanya memaknainya sebagai sebuah pengetahuan yang sama sekali tidak baru. Bahwa dalam diamnya, Gempar tetap melakukan sesuatu. Sikapnya dalam bekerja sedikit banyak mempengaruhi caranya mengambil keputusan dan melaksanakannya.

Yang terlihat setelah beberapa saat adalah seorang ayah yang memeriksa kondisi anak perempuannya dengan teliti. Lalu terlihat kelegaan di raut wajahnya saat menemukan bahwa anaknya dalam kondisi sehat dan baik-baik saja.

Dan setelah menyapa tuan rumah, pembicaraan ayah dan putrinya segera terjadi. Semua orang mengerti bahwa mereka membutuhkan ruang dan waktu mereka sendiri. Bale-bale di bawah pohon nangka yang rindang ditemani dua gelas teh dingin menjadikan pembicaraan itu nampak santai, seperti yang seharusnya terjadi.

GEMPAR AND THE COFFEE THEORY Where stories live. Discover now