Bagian 54. DUA VERSI MASA LALU YANG BERBEDA

1K 328 52
                                    

Bismillah

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Bismillah.

Ini saya sudah bulan ke 3 saya tidak mendapatkan haid. Tapi seluruh badan saya mendapatkan tanda-tanda pra haid. Kata dokter tadi, saya terlalu stres.

Tapi, senang bisa ingat untuk double update. Siapa tahu masih ada yang mau membantu Arrasid. Saya tidak ke rumah sakit hari ini. Nyali saya belum terkumpul sepenuhnya [ 6281263649 BCA a/n NIKEN ARUM DHATI ]

Mudah-mudahan, Mbak Atun Wasilatun mau membuat gebrakan hari ini karena sudah jengkel saya merengek minta dibantu terus menerus. Sehat-sehat terus Mbak ♥️🙏

Selamat membaca teman-teman ♥️

*

Hari ke 5 peringatan kematian dokter Arkan Wijaya.

Semua orang di Griya Bausasran bersinergi dan sepertinya melakukan semua hal seperti yang seharusnya. Para abdi dalem memegang teguh pakem yang dibuat oleh Banyu Biru Pramoedya yang bersikap seperti biasanya. Kalem dan seusai dengan yang seharusnya dilakukan. Menjadi kepala rumah tangga Griya Bausasran, menggantikan kakak iparnya yang nyata-nyata enggan terlibat lebih dalam. Pakde Farel, sepengetahuan semua orang di rumah itu, memilih lebih banyak menghabiskan waktu di rumah kecilnya di Jalan Kenari dibanding berada di Griya Bausasran sepanjang waktu. Pria itu tidak pernah absen menghadiri pengajian, namun hanya datang dan pergi saja.

”Sejak dulu memang Pakde Farel yang paling menyulitkan, Bu. Mas Gempar sangat mendengarkan pria itu. Aku pikir...dia salah satu penyebab Mas Gempar tidak kunjung melamar aku.”

Sikap Raden Mas Farel Muhammad nyatanya sangat mengganggu ibu dan anak yang sedang duduk di ruangan kosong tanpa perabot berarti yang biasa digunakan sebagai pangkeng atau tempat menata jamuan. Kedua wanita itu berbicara dengan suara rendah. Lebih banyak menunduk dan meredam suara sedemikian rupa.

 Lebih banyak menunduk dan meredam suara sedemikian rupa

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

”Seperti bersih saja hidupnya. Jelas dia tidak suka berlama-lama di sini. Kamu lupa desas desus bagaimana dulu hubungannya dengan Mayang Pratiwi? Huh? Wanita itu, patut saja hidupnya sekarang seperti itu.”

”Yang ibu bicarakan itu keluarga dari orang yang aku cintai Bu.” Dian Hanifah menggeram lirih.

”Lalu? Apa mereka akan menahan kamu di sini untuk waktu yang lama? Ibu yakin mereka menantikan acara penutupan kematian Arkan dan segera melihat kita keluar dari rumah ini, Dian.”

GEMPAR AND THE COFFEE THEORY Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt