Bagian 30. HANTU WANITA DENGAN RAMBUT PANJANG

1.1K 332 42
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bismillahirrahmanirrahim.

Mungkin ini adalah bismillah paling kencang yang saya ucapkan. Semoga Allah mudahkan segalanya di situasi saya yang tidak sepenuhnya dibicarakan sebagai hal yang masuk di akal bagi beberapa orang.

Teruntuk Mbak Atun Wasilatun yang MasyaAllah telah membersamai kami dalam situasi yang tidak pasti ini, terima kasih banyak Mbak. Kali ini saya benar-benar diambang menyerah Mbak. Alhamdulillah sudah terkumpul 437.500.000 dan saya sudah buntu untuk menutup 62.500.000 lagi Mbak.

Tidak ada penyesalan dalam hati saya dan suami, walaupun kini hanya tersisa cincin pernikahan melekat di badan. Tidak masalah kalau kami harus kembali pada titik di mana kami harus memakai angkutan umum lagi untuk pergi kemana-mana. Tidak menjadi masalah besar kalau kami harus memulai lagi dari nol.

Dan tolong Mbak semoga Mbak tetap mau membersamai kami dengan menutup deposit rumah sakit. Saya sudah buntu. Tidak ada lagi yang bisa dijual.

Semoga Allah memberikan pertolongan melalui dirimu ya Mbak. Kalau tidak ingat umur, saya pengen koprol saking bingung. Tolong kami Mbak 🙏 Semoga Allah panjangkan usiamu Mbak dan keikhlasan mu dijadikan timbangan pahala mu. Doa terbaik kami untuk mu selalu. Semoga dirimu sehat dan bahagia. Aamiin allahuma aamiin.

Teman-teman semua, bantu doa yang banyak ya. Dan bila mau menyisihkan sedikit rejeki silahkan ke [ BCA 6281263649 a/n NIKEN ARUM DHATI ]

Selamat membaca teman-teman ♥️

*

"Sudah nyaman?"

"Sudah Mbak."

"Kita berangkat sekarang."

"Bagaimana kalau saya melakukan kesalahan Mbak?"

"Tidak usah takut. Ini memang acara resmi tapi tidak kaku. Huum...anggap saja ini acara pesta para artis. Menari di ballroom, makan, minum. Kurang lebih seperti itu."

"Saya tidak yakin..."

Terdengar suara tawa Kiko di sepanjang langkah menyusuri koridor. Kain yang membebat tubuh nyatanya tidak mengurangi kelincahan cara wanita itu berjalan. Namun dengan sangat pengertian dia menyamakan langkah dengan Brielle yang menggunakan dandanan yang sama.

"Jangan khawatir. Ayo."

"Saya tidak melihat ibu dan bapak Mbak."

"Nah, ibu dan bapak harus berada di tempat acara pagi-pagi sekali. Jadi mereka sudah berangkat tadi selepas sholat subuh."

"Oh...baik."

"Ayo."

Tanpa berbicara lagi, mereka melintasi aula dan keluar ke teras. Dan di sana sudah ada Tante Gia, Mbak Dida dan dua orang abdi dalem wanita.

"Ayo kita berangkat sekarang." Tante Gia memberi kode agar mereka segera masuk ke mobil namun wanita itu masih sempat membenahi anak rambut Brielle. "Huh...cantik sekali. Paling cantik di sini."

GEMPAR AND THE COFFEE THEORY Where stories live. Discover now