Bagian 29. Bulan Ruwah yang Berbeda

1.6K 345 50
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bismillahirrahmanirrahim.

Semoga pesan ini terbaca juga oleh Mbak Atun Wasilatun. Mbak, 72 meter persegi harta yang tersisa saya sudah saya ikhlaskan dan semua orang mengatakan saya kurang waras 😂 Tapi biarlah. Saya ingin tahu seberapa kuat saya membersamai Arrasid dan keluarganya. Selama suami saya ridho, anak-anak saya ikhlas, seharusnya itu bukan masalah besar. Dan ini tentang nyawa seorang anak yang ada di depan mata.

Mbak, setengahnya lagi dari 500 juta sekian itu, semoga dirimu mau membantu berapapun. Semoga konsep hidup kita tidak jauh berbeda ya Mbak. Ketika kita memudahkan kesulitan seseorang, niscaya Allah akan memudahkan segalanya untuk kita. Bismillah.

Teman-teman yang lain, bila masih berkenan membantu walau dengan nominal terkecil yang bisa ditransfer silahkan ke [ 6281263649 BCA a/n NIKEN ARUM DHATI ]

Dua ratus lima puluh juta sekian masih harus dikumpulkan. Dan dari 250 juta sekian itu, 10 ribu rupiah dari kalian akan sangat membantu. Semoga dengan bantuan kalian yang ikhlas, mampu mendobrak langit hingga Allah kabulkan setiap hajat kalian semua dengan kemudahan yang selalu menyertai. Aamiin.

Selamat membaca teman-teman ♥️

*


”Ini terlihat seperti sebuah misi penyelamatan dunia, bukan?”

Gempar tertawa sumbang mendengar kata-kata bapaknya. Jelas sekali bapaknya bukan tipe yang hanya manut saja apa kata ibunya. Tapi sudah jelas juga kalau bapaknya sudah memberikan penilaian pada sosok Brielle Harris.

”Pernikahan bukan ajang coba-coba kan, Pak.”

Ruang kerja bapaknya yang dirindukan. Gempar melayangkan pandangan ke halaman samping. Pokok-pokok bunga kertas terlihat rimbun daunnya dan kuncup mulai terlihat di sana sini.

Yogyakarta memasuki musim penghujan. Itu yang sebenarnya. Namun sepertinya yang sudah-sudah, imbas pemanasan global menjadikan semua seperti sebuah ketidakpastian. Cuaca yang berubah dalam sekejap. Ketika hari dengan mendung menggantung berwarna hitam pekat dan terasa rendah, maka tidak heran pula ketika tiba-tiba saja mendung itu berganti dengan awan cerah. Angin menyapunya dan mematahkan anggapan semua orang bahwa hari itu akan segera turun hujan.

”Bahkan untuk ibu dan bapak, yang berada di situasi serba dadakan, pernikahan bukan ajang coba-coba, Le.”

”Itu karena ibu dan bapak segera saling menyadari kalau ibu dan bapak saling jatuh cinta.”

”Dan kau tidak?”

Gempar tetap melayangkan pandangan ke samping. mengagumi cita rasa ibunya yang setia. Ibunya yang menyukai kembang kertas dan kembang bakung lalu setia pada cita rasanya itu.

”Kalau yang kamu pikirkan adalah kesusahan di depan mata karena perbedaan yang sangat jelas di antara kalian, itu wajar. Pernikahan antar negara selalu memiliki dinamikanya sendiri. Tapi kalau ini menyangkut bahwa cinta itu belum tumbuh di hatimu...”

GEMPAR AND THE COFFEE THEORY Where stories live. Discover now