Bagian 47. AROMA DARI RAGA YANG TELAH DITINGGALKAN OLEH RUHNYA

1K 328 28
                                    

Bismillah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bismillah.

Saya sudah kembali pada rutinitas seperti semula. Memulai semua dengan bismillah dan pikiran yang positif. Saya juga sudah aktif lagi menulis.

Mungkin, sepanjang tahun saya akan memiliki kehidupan yang monoton dan masih berhubungan dengan ananda Arrasid. Saya tidak bisa membantu banyak namun saya juga tidak bisa meninggalkannya. Senjata saya hanya satu sekarang yaitu membuka mata lebar-lebar untuk melihat betapa banyak anak-anak yang sakit datang silih berganti. Mereka datang dalam sakit dan pulang dengan kesembuhan.

Saya katakan pada diri saya sendiri bahwa bertahan sedikit lebih lama tidak apa-apa. Entah bagaimana nanti jalan dan endingnya. Saya hanya perlu menjaga hati saya untuk tetap berprasangka baik pada Allah.

Tadi saya sempatkan mengobrol sedikit lebih lama dari biasanya dengan ibu Arrasid. Beliau ini, memiliki ketakutan tersendiri kalau-kalau ada yang berprasangka buruk pada saya terkait dengan donasi. Saya tidak bisa memberi tanggapan selain saya hanya punya niat baik dan semoga itu cukup.

Pusing teman-teman kalau melihat slip tagihan. Tapi setiap kali disodorkan saya segera memakai kacamata dan membaca nominalnya. Itu seperti sudah sesuatu yang menjadi kebiasaan saya pada akhirnya.

Saya tetap meminta bantuan teman-teman semua untuk ananda Arrasid. Semoga rejeki kalian mengalir deras dan mau terus membantu kami. Aamiin.

Saya belum bisa membantu banyak karena honor menulis juga sedang difokuskan untuk pendidikan anak-anak asuh. Semoga kalian mau menggantikan saya sejenak di [ 6281263649 BCA a/n NIKEN ARUM DHATI ]. Semoga Allah membalas berlipat lebih banyak dari yang teman-teman semua keluarkan.

Slip tagihan 5.020.000 terlihat sudah kusut namun itu belum tertutup dan sudah digantikan dengan setumpuk slip baru lagi. Bantu kami ya teman-teman 🙏

Mbak Atun Wasilatun masihkah Mbak di sini Mbak?

Selamat membaca teman-teman ♥️

*

”Ada acara apa setelah ini?”

Keputusan sudah diambil dan memang itu harus dikerjakan. Gempar harus terbang ke Virginia dan akan berada di sana dalam waktu yang cukup lama.

”Tidak ada. Tapi besok mau diajak Mbak Kiko membetulkan tas tangan yang kemarin.”

”Loh...kenapa dengan tas tangannya?”

”Aku belum tahu Mas, tapi Mbak bilang kalau tas itu harus dibersihkan dan dikencangkan bagian-bagiannya. Kalau menurutku tas itu masih bagus sekali...”

”Bahan kulit memang membutuhkan perawatan khusus. Mbak Kiko pasti akan mengajak kamu ke tempat dia pertama membeli tas itu.”

”Ooh...iya. Dia bilang seperti itu. Katanya sudah membuat janji temu dengan pemilik rumah kerajinannya. Aku lupa nama tempatnya.”

GEMPAR AND THE COFFEE THEORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang