Orenda - 7 Years Before

377 74 7
                                    

CARA PEREMPUAN itu memandang ke depan tampak hampa. Entah hal apa yang mengusiknya, tapi Dasbala tahu pikiran perempuan itu tidak sama dengan tempat di mana kakinya berpijak. Ia tidak menyadari keberadaan Dasbala dan Kiril yang baru datan, mengamati dirinya. Alih-alih mendapatkan sosok Flint, kedua pria itu menemukan perempuan asing di lokasi mereka harus bertemu.

Dia mengenakan mantel nila yang menutupi lutut, mengeluarkan embun setiap kali menghembuskan napas. Di tengah lanskap Disposal Floor yang kumuh dan penuh barang rongsok, ia berdiri bagaikan barang pecah belah yang harus dijaga seapik mungkin. Di tumpukkan memori terdalam Dasbala, ia rasanya pernah melihat sosok perempuan itu entah di mana. Meski dari penampilan banyak hal yang berubah namun matanya yang bulat dan besar masih menjadi fitur utamanya.

Membuka lagi catatan yang Flint berikan saat makan siang kemarin, Kiril memastikan lokasi mereka harus bertemu malam itu. Kerutan di dahinya semakin dalam ketika mengetahui Flint tidak di sana pada waktu yang ditentukan.

"Tumben sekali Flint terlambat," ujar Kiril sembari melihat jam tangannya. Mereka bahkan datang setengah jam lebih lama.

"Oh ya?" terdengar suara Flint dari belakang mereka. Kantung matanya tampak gelap dan ia membawa dua buah gelas kertas berisikan kopi panas, "Kalian yang lama," ujarnya.

Pria itu memberikan salah satu gelas kopi pada perempuan bermantel nila. Seulas senyum menawan terukir di wajahnya. Sembari mengenalkan Flint dan Dasbala pada perempuan itu, Kiril bertanya, "Siapa perempuan ini, Flint?"

"Dia istriku, Kirana."

Dasbala menunduk sopan dan menyapanya, "Halo."

"Kau punya istri?!"entah kenapa Kiril terdengar begitu terkejut. Flint memang tertutup mengenai hal-hal yang menyangkut keluarganya, "Kenapa aku tidak ketemu?"

"Kiril, Flint punya seorang putri! Kau pikir anaknya datang dari langit ya?" Dasbala terdengar gemas. Ia menggelengkan kepalanya, "Maaf jika membuatmu tidak nyaman, Kirana, anak ini memang perlu sedikit ditatar."

Meskipun Kirana mengatakan tidak apa-apa, Kiril tidak mengindahkan ucapan mereka berdua. Pria itu melontarkan pertanyaannya pada Flint, "Pasti ada alasan kenapa kau membawa istrimu 'kan, Flint? Kau dan proyek kecilmu yang rumit itu. Selama bertahun-tahun kau ini tidak pernah membawa-bawa keluargamu sama sekali. Apa yang membuatmu, Si Perencana, membawa istrinya ke sini segala? Sebuah hal di luar rencana sepertinya?"

"Aku yang minta dilibatkan," Kirana menjawab. Nadanya menggantung, membiarkan kedua pria yang lebih muda daripada Flint penuh dengan pertanyaan.

"Setelah selama ini?" tanya Kiril sembari melihat atasannya mengunci mulutnya, "Hubungan keluargamu pasti menarik ya."

Mendengar komentar partnernya, Dasbala hanya menggelengkan kepala. Flint menarik napas panjang, mengabaikan segala ocehan yang keluar dari mulut Kiril. Kemudian menyuruh kedua rekan kerja untuk ikut dengannya.

Permainan yang Flint lakukan ini sulit Dasbala prediksi ujungnya. Flint mempunyai banyak agenda, baik yang diucapkan maupun tidak. Terlalu banyak, sehingga selama tujuh tahun terakhir, kedua ilmuwan yang diminta untuk menjadi pion kudanya pun hanya bisa menggigit jari menyelesaikan isu yang ada. Flint memberikan informasi secukupnya namun sejelas mungkin sehingga tidak diperlukan lagi sesi tanya-jawab dengan mereka berdua.

Saat diberitakan bahwa Flint mempunyai misi tersendiri untuk menutup 'pintu', kedua ilmuwan itu kesulitan untuk menerima faktanya. Malah, ia mengira atasannya bercanda. Mana ada sebuah pintu yang menghubungkan Permukaan Atas? Dan untuk apa ia menutup pintunya jika hal itu yang membawa keuntungan besar bagi Orenda?

Kita membunuh orang.

Satu kalimat itu menjelaskan semuanya.

Disposal Floor saat itu berkabut. Alih-alih membawa mereka menuju Haven seperti yang sudah didiskusikan, Flint membawa mereka menaiki tembok dumphole, melihat tumpukan tubuh-tubuh kaku hasil residu. Melihat gelagat protes Kiril, Dasbala meredam emosi partnernya dengan mengarahkan telunjuknya pada sepasang suami-istri itu.

Down There Is What You Called Floor [END]Where stories live. Discover now