Afterwords & Surat Cinta

582 55 17
                                    

Aku enggak nyangka bisa nulis bagian ini. Kayaknya dulu sempet kepikiran, kapan ya bisa nulis bagian ini... tapi ceritanya enggak tamat-tamat, HAHAHA! Akhirnya, lho. Akhirnya.

Feel free to read this part karena sebagian besar diriku akan curhat.

Pertama, kumau ucapkan terimakasih sebesar-besarnya untuk kamu yang sudah membaca cerita ini dari awal sampai akhir. Ku tahu betul banyak reader yang datang dan pergi karena inkonsistensi diriku dalam update cerita (maafkan). Kadang rutin, tapi seringkali enggak dan setelah tujuh tahun (bener, tujuh tahun) cerita ini, Floor, anak pertamaku, kelar juga. Aku belajar banyak hal dan kuingin memperbaiki diri untuk cerita-cerita yang akan datang.

Terimakasih atas dukungan baik berupa votes atau comment yang membuatku terus semangat menyelesaikan cerita ini. Terkadang ketika males nulis, baca komentar-komentar dari kalian sangat menyenangkan. Jadi sekali lagi terima kasih.

Lalu mau berterima kasih juga kepada teman-teman penulis Wattpad yang pernah berhubungan denganku di grup kepenulisan manapun yang sudah membaca dan senantiasa menunggu ceritanya tamat. Iya, sekarang udah tamat!! AAAAA, terimakasih untuk support nya. Maafkan aku sudah membuatmu menunggu begitu lama.

Terima kasih juga untuk temenku yang sudah mengenalkanku pada Wattpad di tahun 2015. Kalo ngga, cerita ini akan membusuk di salah satu folder dalam laptop dan enggak bakal ke publish ke mana-mana. Thank you!

Aku seneng dan sedih sih. Seneng karena ceritanya selesai (sehingga bisa lanjut ke cerita lain), dan sedih karena aku sendiri belum puas sama cerita yang kubangun. Aku ngerasa banget dalam segi teknis kepenulisan dan world building ada banyak hal yang bisa kutingkatkan; apa lagi dengan detail yang banyak dan suka lupa sendiri (jujur aku juga mabok bikinnya, tapi seru). Jadi cerita ini akan kubaca ulang dan direvisi; khususnya untuk panggilan aku-kamu dan gua-lu ini. Jujur kupikir akan menarik, tapi ternyata nulis fantasi dengan tutur bahasa begitu aneh banget yak wkwkw. Selama itu berlangsung, mungkin aku tidak akan melanjutkan Floor dulu. Tidak menjajikan apapun, tapi semoga saja keluar cerita-cerita lain yang bisa menghiburmu. (Ya, kali ini harus lebih konsisten; pecut aku kk.)

Selain baca ulang dan revisi, aku berencana submit Floor untuk TheWattys2020. Doakan aku. Kalaupun enggak menang ya gapapa sih, setidaknya ini sudah jadi achievement personal ehehehe.

Apakah akan ada Floor part 2? Ya tentu saja. Ambisnya nih, pengen bikin trilogi. Tapi yhaa...kita lihat saja. Aku mau bikin yang baru dulu. Butuh refreshing! 😆

oke gitu aja. Sampai jumpa di lain kesempatan. Terima kasih lagi!!!

Down There Is What You Called Floor [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang