Bab: I

29.5K 1.1K 22
                                    

[01. Seven siblings]

HARI mulai menggelap dengan hembusan angin yang membuat tangannya bergerak menggosok kulit karena kedinginan. Ia menoleh keluar, di mana rintik hujan terlihat mulai berjatuhan, membasahi jalanan yang sepi dari lalu lalang kendaraan.

"Terimakasih," ucapnya setelah mendapat struk pembayaran, ia mengambil kantung belanjaannya lalu melangkah keluar minimarket dengan buru-buru

Leana Ahryseil atau kerap dipanggil Lea adalah gadis cantik berumur 15 tahun yang pendiam dan sedikit introvert. Wajahnya cantik, berkulit putih bagai porselen meski pucat. Tubuhnya ideal dengan tinggi proposional, tipikal tubuh yang diidamkan para gadis remaja.

"Udah?" tanya kakak pertama nya begitu melihat Lea menghampiri— Vizzie Tellary [24].

Lea mengangguk pelan sebagai jawaban, merekapun melangkah menuju sebuah mobil berwarna hitam yang terparkir dengan rapi di sana. Masuk ke dalamnya yang sudah berisikan dua laki-laki lain yang juga merupakan kakak Lea.

"Nih."

Tangan kecil itu bergerak memberikan kantung itu pada kakak keduanya yang duduk di kursi kemudi—Hyli Ryzach Gryn [19]. Setelah itu mengambil ponselnya diikuti dengan mobil yang melaju, membelah jalanan menuju tempat tujuan.

Jadi, Leana memiliki enam kakak.., ya sebanyak itu.

Kalian heran?

Sama, Lea juga kok.

Orang tua Leana meninggal dunia sekitar 14 tahun yang lalu. Meninggalkan si kecil Lea dengan kakak-kakaknya dalam keterpurukan. Lea tak tau apa penyebabnya, tentu selain karena orangtuanya meninggal di saat ia masih bayi, ia juga tak mengetahuinya karena keempat kakak tertua menutupnya rapat-rapat. Entah kenapa.

"Eughh."

Leana mendelik ketika kakak kelima nya—Lavileon Dern [17], tertidur dengan menyandarkan kepalanya di bahu Lea diikuti tangan kekarnya yang memeluk pinggangnya.

"Kayaknya ni orang kecapean banget," gumam Lea pelan, tetapi Hyli yang memiliki indra pendengaran tajam mampu mendengarnya sehingga ia menarik senyum simpul.

Melelahkan sekali memang memiliki banyak kakak. Lea sama sekali tidak masalah dengan keenam kakaknya ini, ia sangat menyayanginya dan tidak ingin kehilangan mereka. Tetapi jika di kehidupan keduanya nanti, Lea ingin mempunyai kakak laki laki, tetapi satu atau dua saja cukup. Enam kakak seperti ini terlalu banyak, membuatnya pusing.

Apalagi ke protektif-an yang membuat Lea cukup stress. Sungguh, jika boleh ia lebih memilih untuk hidup mandiri dari pada terlalu dijaga.

Ah, bukan berarti Lea tidak bersyukur dengan kehidupannya saat ini, tetapi dibatasi itu benar-benar melelahkan dan menyebalkan. Ia tidak bisa melakukan hal yang ia inginkan.

Gadis itu meletakkan ponselnya di dalam tas lalu beralih menatap Lavi yang memeluknya erat. Lavi adalah ketua klub basket di sekolahnya, dan tadi siang dia baru saja bertanding.

"Ish."

Lea menghela nafas pelan. Ia sangat ingin merebahkan tubuhnya di kasur empuknya sekarang, ia jadi menyesal mengikuti ajakan Viz untuk menjemput Lavi.

"Bentar lagi sampe, Nanti lo boleh tidur sepuasnya."

Lea menghela nafas pelan, Ia juga ingin makan spaghetti sebelum tidur.

"Nanti minta Sovi buatin aja," ucap Hyli membuat Lea mendengus.

Sebenarnya beberapa kakak nya ini memiliki kelebihan yang membuat mereka menjadi istimewa...

Leana And 7 Crazy BoysWhere stories live. Discover now