Bab XIV

7.2K 487 11
                                    

[14. Pasar malam.]

Grizzbear:
Gmw tau, lo hrs ikut njngg.

Leana:
ngegas, tnggu di halte dket tk IS.

Grizzbear:
Bawa helm.

Meski malas untuk ke mana-mana malam ini, Lea tetap beranjak keluar dari kamarnya dengan wajah lesu. Gadis yang memakai piyama bergambar karakter Hamtaro itu kemudian berlari kecil ketika mendengar gelak tawa di ruang keluarga.

"Woy! Lo bisa maen gak sih nyet?!"


Melihat adanya Gilgey, Hyli, dan Viz di sana membuat Lea berjalan menuju sofa lalu duduk di samping Viz yang sedang bermain play station bersama Hyli, yang sedari tadi menggerutu.

"Kak..."

Viz menaikan sebelah alisnya membuat Lea meringis, ia ini sebenarnya selalu takut bila harus meminta sesuatu pada kakaknya ini. Aura Viz itu loh.., tegas sekali hingga membuatnya ciut, di tambah dia adalah orang yang paling disegani karena merupakan kepala keluarga di rumah ini.

"Lea mau keluar..., boleh?"

"Napa lo? Mau jalan sama pacar lo itu ya?" Hyli menyahut tiba-tiba, membuat Lea mendelik sebal saat mendengarnya.

"Pacar apaan sih?!"

"Itu, yang minggu lalu lo tempelin sampe anggurin gue yang lagi ngasih pengumuman."

Ini adalah hari terakhir Lea di skorsing, dan selama tujuh hari ini sangatlah membosankan. Ia jadi kembali menjadi Lea saat masih homeschooling. Tapi bukankah ada yang aneh pada dirinya? Mengapa ia jdi merindukan tempat ramai bernama sekolah itu...

"Lo tuh kenapa sih recokin gue mulu, emang kalo gue punya pacar lo bakal berubah jadi monyet ha?!" sinis Lea membuatnya dapat sentilan di dahi dari seseorang.

"Word, Sist," ucap Gilgey yang malah mendapat pukulan di kepala dari Lea yang terlanjur kesal karena Hyli.

"Kemana?" tanya Viz, mengembalikan pembicaraan ke topik sebelumnya.

"Wine party—" jawab Lea asal tapi membuat bantal leher di tangan Gilgey melesat ke kepalanya.

"Becanda anjir!"

"Lea gapunya pacar, ini cuma mau ke pasar malem sama Giselle," ucapnya kemudian menunduk dalam, "boleh ga nih?"

"Boleh.., tapi kurang dari jam 10 udah di rumah."


.o0o.

Langit malam hari ini terlihat cerah. Bintang-bintang bertaburan dengan indah walau tanpa bulan. Di bawah langit pun tak kalah indahnya. Pasar malam itu cukup ramai dengan beragam stand juga permainan yang dihias dengan lampu kelap-kelip.


Sepasang mata itu terlihat menyapu tempat yang baru pertama kali ia datangi secara fisik ini, merasa kagum dengan emosi bahagia lainnya yang membuncah di dada. 

Pasar malam ini berbeda dengan pasar malam yang membuat ia harus menyaksikan tragedi mengerikan, pasar malam ini sedikit lebih besar dan tentunya lebih ramai yang tadinya membuatnya sedikit malas untuk masuk ke dalam sini.

Leana And 7 Crazy BoysWhere stories live. Discover now