Bab XXVII

5.9K 464 14
                                    

[ 27. Best birthday ]

"Hai."

Jalan setapak yang tampak basah itu menjadi tempat di mana ia melangkah, menatap dua makam saling berdampingan sebelum akhirnya terdiam. Tangannya tampak gemetar dengan perasaan aneh yang merambat di dada.

"Kalian beneran orangtua Lea?" lirih Lea dengan ujung bibir tertarik membentuk senyum tipis.

Gadis itu berjongkok, meletakan sebuket bunga krisan putih di tengah makam mereka. Kepalanya bergerak menunduk, memikirkan perasaan campur aduknya saat membaca nama di kedua nisan itu.

Hari masih subuh jadi langit pun masih terlihat gelap dengan sepercik cahaya dari timur. Saat ini Lea hendak pergi ke sekolah untuk menjalankan kegiatan ekstrakurikuler di hari sabtu, tetapi ia menyempatkan pergi ke sini. Ke tempat yang tadinya hendak ia kunjungi bersama Lavi dan Gilgey bila saat itu tak ketahuan.

Setelah berdoa singkat dan membersihkan makam, Lea beranjak lalu menatap kedua makam yang membuat jantungnya berdetak tak karuan itu.

"Lea pulang dulu, nanti kesini lagi. Jangan lupa buat dateng ke mimpi Lea ya, Lea pengen liat wajah kalian." Setelah mengatakan itu, ia melangkah pergi dengan berat hati. Memasuki mobil yang terparkir di parkiran, kemudian mengendarainya dengan laju sedang.

"Mama Leena dan Papa Crish," gumam Lea di tengah fokusnya mengemudi. Ia kembali tersenyum tipis, saat menyadari namanya mirip dengan nama mamanya. Leena dan Leana.

Sekitar 15 menit berkendara akhirnya mobil Lea sudah terparkir rapi di parkiran gadis. Saat ia keluar dari mobil, dua cewek berbaju olahraga langsung mengampirinya dengan heboh. Hampir membuatnya ingin kabur karena malu, mereka ini selalu menarik perhatian orang-orang.

"HAPPY BIRTHDAY BESTIEE!" ucap mereka kompak membuat beberapa orang di sekitar menatapnya, semakin membuat Lea membuang muka.

"Ultah gue besok, gila."

"Yaa kan kita gak tau bisa ke rumah lo atau enggak, jadi hari ini lo rayain di sekolah," ucap Sanka dengan wajah berseri-serinya yang membuat Lea bingung.

"Maksud lo?"

Tanpa sempat mendengar jawaban atas pertanyaannya, Lea ditarik oleh Sanka dan Giselle memasuki gedung sekolah. Mereka menariknya paksa, membuatnya berjalan cukup cepat. Meski bingung, Lea sesekali mengucapkan terimakasih dan tersenyum canggung saat beberapa berpapasan dengannya dan mengucapkan selamat ulang tahun.

Hey.. sejak kapan ia punya kenalan sebanyak ini?

"Pelan-pelan anjing," kesal Lea tapi tak dihiraukan.

"Buka!" suruh Giselle membuat Lea memutar bola matanya malas lalu memegang knop pintu kelasnya.

Ceklek

Dorrrr!

"HAPPY BIRTHDAY INTROPET!!"

Lea tak bisa berkata-kata melihatnya, teman-teman kelasnya memakai topeng wajah Lea yang berkumis... sepertinya itu gambar dirinya semalam saat di kerjai oleh si Minyak.

"Woah, kalian ngapain gila?!"

Arsa mendekat, memakaikan topi runcing dengan foto Lea berkumis di atasnya.

"Happy birthday monkey," ucap Arsa membuat Lea menabok kepalanya.

"Happy birthday Lea."

"Happy birthday Lea."

"HAPPY BIRTHDAY INTROVERT GIRLS, HAPPY BIRTHDAY TUYUL."

Lea tersenyum senang lalu menyatukan tangan untuk berdoa, setelahnya ia meniup lilin '16' di kue berbentuk monyet yang dipegang ketua kelas.

Leana And 7 Crazy BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang