Bab XXXIII

5K 437 18
                                    

Vote dlu.

____

[33. Who am i?]

LEANA menatap kesal grup chat dengan anggota ke-6 kakaknya itu. Wajahnya semakin buruk saat melihat namanya dibicarakan dalam roomchat itu.

"Anjing si Gilgey," kesal Lea lalu menatap langit yang tampak mendung.

Ia berjalan memasuki rumah dengan langkah pelan, sedikit heran saat tak melihat satupun mahluk hidup disini.

"Kok sepi?"

Seakan teringat sesuatu, Lea berlari kembali keluar rumah. Berjalan ke belakang rumah besar itu, menatap sumringah sebuah buku yang tersangkut di semak-semak.

"Flashdisk nya mana ya?" gumam Lea lalu mencari benda kecil itu.

"Ih, dimana.."

Kini Lea memukul pelipisnya pelan. "Bego, kenapa tadi gak disimpen di tempat yang mudah di jangkau sih."

"Dimana ya.."

Sedang asyik-asyiknya mencari benda kecil yang ia hilangkan, Lea tiba-tiba di kagetkan dengan suara yang cukup keras.

PRANGG!!

Suaranya terdengar dari dalam, membuat Lea mendongkak ke lantai dua dengan dada terasa sakit dan jantung yang berdebar tak beraturan. Nafas Lea mulai tersenggal-senggal, ia harus segera ke kamar untuk mengambil obatnya.

Lea berlari, memasuki rumah itu lalu menaiki tangga dengan cepat. Gadis itu hendak memasuki kamarnya, tetapi berhenti melangkah saat mendengar suara dari pintu ruangan paling pojok.

"Ini gak adil buat Liana!!"

Lea menyeritkan dahi, saat mendengar suara perempuan yang familiar di indra pendengarannya.

Lea berjalan perlahan, mendekati pintu putih dengan tulisan sibuk yang tidak tertutup sempurna itu.

"Kak? Terus gimana sama Lea? Dia tetep sama kita kan?"

Lea tahu suara siapa itu, Lavi.. dan mendengar namanya di bawa-bawa, membuat jantungnya semakin berdebar kencang.

Lea meremat dadanya lalu berusaha agar tidak tumbang. Ia kini memilih berdiri di depan pintu, mengintip ke dalam dari celah pintu yang tak tertutup.

Ada Viz, Hyli, Iaros dan Lavi di sana.., yang berhadapan dengan seorang perempuan yang duduk di sofa sambil membuka-buka sebuah berkas.

"Lihat ini! Tes DNA ini menunjukan."

"—Bahwa probabilitas Crishenio Den Zey sebagai ayah biologis dari Liana Liesyra adalah.. 99,8%."

"..."

Hening di ruangan itu, dengan raut muka yang tidak bisa diartikan.

Aglis tersenyum tipis, "saya melakukan tes di tiga rumah sakit untuk Liana, dan ketiganya positif."

Viz terdiam, tak tau harus mereskpon apa, hingga ucapan Hyli membuatnya terdiam.

"Anak perempuan Papa cuma satu 'kan?"

Sementara itu kini Lea mematung, berusaha mencerna percakapan orang-orang itu, dengan nafas semakin berat dan sesak.

"Apa-apaan.." Mata kecil Lea memerah, dengan air mata menggenang tanda emosi yang telah terkumpul.

Ia takut..

Hyli mengacak rambutnya, frustasi. Hingga ia terdiam saat melihat seorang gadis di ambang pintu.

Leana And 7 Crazy BoysWhere stories live. Discover now