Bab XV

6.8K 476 3
                                    

[15. My life and your life.]

"AHH!"

Merasakan guncangan tiba-tiba tentu membuatnya terbangun dari tidurnya, merasa kaget sebelum akhirnya suara berat itu menyadarkannya.

"Kamu gapapa?" tanya Viz yang diangguki oleh Lea yang masih terlihat linglung.

Menatap bingung Viz yang keluar dari mobil dengan tiba-tiba, membuat Lea ikut ke luar dan menginjakkan kaki di atas jalanan sepi itu. Sebelum akhirnya langkah kakinya memelan saat melihat sesuatu.

"Astaga!"

Lea menatap tak percaya seseorang yang tergeletak di depan mobil yang mereka tumpangi, "kakak nabrak orang?"

Viz menggeleng lalu berjongkok di depan perempuan yang tak sadarkan diri itu.  Melihat pakaian yang tak asing itu membuat Lea mengerutkan dahi bingung, sebelum akhirnya matanya melebar.

"Liana!" refleks Lea saat Viz menggeser rambut yang menutupi wajah cantik itu.

"Kamu kenal?" tanya Viz yang diangguki Lea.

"Dia temen kelas Lea, tadi katanya pulang duluan, tapi sekarang..."

Lea terdiam lalu menatap Viz yang memeriksa denyut nadi Liana lalu setelahnya Viz menggendong gadis itu ala bridal style.

"Dia cuma pingsan, kamu tau rumahnya?" Tentu saja, pertanyaan dari Viz yang dijawab gelengan oleh Lea.

Lea ini tidak dekat dengan Liana meski mereka sekelas, Liana ini pendiam juga, tetapi melebihi Lea. Terlihat tidak mau bersosialisasi sama sekali dan hanya diam di bangkunya saat yang lain berkumpul merumpi. Ia juga sedikit heran bagaimana cara teman-temannya mengajak Liana agar mau ikut tadi.

"Bawa ke rumah aja, nanti bisa panggil dokter," ucap Lea membuat dahi Viz menyerit.

"Gapapa?"

Mengetahui arah pembicaraan Viz membuat Lea tersenyum lalu mengangguk. "Liana orangnya baik, jadi gapapa kalau dia tau tentang aku."

___

Kelopak mata dengan bulu mata yang lentik itu akhirnya terbuka diikuti lipatan yang muncul di dahi saat menangkap cahaya dari ruangan yang di tempatinya. Ia mengerjapkan matanya, kemudian duduk di atas kasur yang menurutnya sangat empuk itu, memperhatikan ruangan yang ia tempati saat ini.


Kamar yang sangat luas bernuansa putih dengan sedikit barang yang membuatnya terlihat rapi dan elegan. Tentu saja terasa asing di matanya, membuatnya terdiam dan memutar otak untuk mencari memori sebelumnya.

Seingat Liana, tadi ia buru-buru karena telat berangkat kerja. Tapi.., kenapa sekarang ia malah ada di tempat asing ini?

Pertanyaannya sedikit terjawab, saat indra penglihatannya menangkap banyaknya foto polaroid yang tertempel di tembok sebagai hiasan. Terlihat foto seorang gadis cantik yang familiar di matanya, teman sekelasnya.

"Leana?"

Ceklek

Bertepatan dengan ucapan lirihnya, pintu putih itu terbuka. Menampilkan sosok gadis berpiyama hitam yang tersenyum tipis saat mereka berkontak mata, sebelum akhirnya menghampirinya dengan riang.

"Liana? Lo udah bangun?"

Lea meringis saat menyadari pertanyaan bodohnya, kemudian ia bergerak untuk duduk di sisi kasur miliknya. "Tadi lo pingsan di jalanan, untungnya kakak gue temuin."

Leana And 7 Crazy BoysWhere stories live. Discover now