Bab XXXVII

5.6K 565 110
                                    

Jeng-jeng!! Update lagi karena Pri ini cantik dan baik hatii.

Pengen ngasi challenge boleh gak? 50 komentar + 150 vote in this chapter for next..

Klo lebih bisa double up nihh.

____

[37. New home.]

HARI menjelang malam, langit terlihat indah dengan bintang bertaburan meski tanpa bulan. Kini udara dingin di luar ruangan sungguh menusuk kulit, tetapi itu sama sekali tak menurunkan niat seseorang yang berjalan penuh kehati-hatian di taman belakang sebuah rumah.

Lea mencengkram tali ranselnya lalu berjalan pelan agar tak menimbulkan suara, tersenyum tipis saat melihat gerbang kecil di dekat gazebo.

"Berhasil," gumam Lea berjalan menuju gerbang itu hingga ia terdiam saat mengingat sesuatu.

Lea menoleh, menatap CCTV aktif yang menempel di pilar gazebo, mendengus kesal lalu tetap memutuskan keluar meskipun aksinya ini ketahuan.

Gerbang ini tak di kunci, membuat Lea membukanya dengan mudah.

"Woah, gue tegang anjir," gumam Lea sambil melangkahkan kaki di trotoar.

Lea benar-benar pergi dari rumah, diam-diam. Dengan hanya memakai pakaian River yang ia pinjam ini, dengan ransel berisi barang-barang yang menurutnya penting untuk kabur.

Uang cash, ponsel baru, novel, snack, obat, dan juga hoodie. Hanya itu, tetapi yang paling penting tentulah uang.

Lea sebenarnya ragu dengan keputusannya ini, tetapi ia terlanjur kesal. Lagi pula, ini tak akan menjadi masalah besar kan?

Lea kan bukan siapa-siapa disini, jadi pergi pun tak apa— kayaknya.

"Kariv mana sih," gumam Lea sambil membuka maskernya saat merasa pengap.

"Gue kayak orang ilang," ucap Lea pelan lalu berjalan menyebrang, tak lama ia berlari kecil saat melihat sebuah mobil sport yang berhenti di pinggir jalan, lalu senyumnya terbit seketika.

"Kak River!"

Setelah masuk, Lea menutup kembali pintu mobil sambil menormalkan nafasnya dengan River yang terus menatapnya.

"Lo gak papa?" tanya River, dengan raut khawatir yang tak bisa ia sembunyikan.

"Yo, I'm okay!" ucap Lea sambil menatap River yang terlihat tak percaya.

"Gue keliatan se-gak baik itu ya?" tanya Lea yang mendapat anggukan ragu oleh River.

Bagaimana tidak, wajah Lea terlihat pucat, matanya sebab khas orang sudah menangis lama, hidungnya memerah dengan rambut yang cukup berantakan.

"Hm.."

Lea menatap River yang fokus berkendara lalu ia menyandarkan tubuh dan memilih menatap jalanan di luar jendela.

"Kak Viz..," gumam Lea saat sebuah mobil melaju berlawanan arah, lalu melewatinya begitu saja.

Lea terdiam, kembali memikirkan tindakannya saat ini. Sedikit menyesal...

"Kariv."

"Hm?"

"Gue ini kayak anak kecil ya?" tpanya Lea dengan wajah muram.

"Iya, kayak bocil," jawab River sambil tersenyum tipis tetapi malah membuat raut wajah Lea semakin muram.

"Beneran?" Lea kembali bertanya dengan raut wajah datar saat River mengangguk semangat.

"Lo lucu, gemesin kayak bocil," lanjut River membuat Lea memukul pelan bahunya.

"Maksud gue bukan itu," kesal Lea.

Leana And 7 Crazy BoysWhere stories live. Discover now