Bab XII

8K 523 4
                                    

[12. Scandal]

PAGI hari ini, mood seorang Lea menjadi sangat bagus entah kenapa. Ia melangkah menyusuri rumah dengan riang dengan tangan memeluk ransel merah mudanya, beralih menghampiri Iaros yang kini tengah memakai sepatu di sofa ruang tamu.

"Kak, liat kak Viz gak?" tanya Lea membuat Iaros menatapnya.

"Enggak," jawab Iaros seadanya.

"Oke thanks," balas Lea lalu berjalan pergi membuat Iaros memicingkan mata.

"Gitu doang?"

Kini langkah kakinya beralih menuju dapur, suara berisik dan aroma harus roti bakar membuat matanya berbinar.., sebelum akhirnya seringaian tersungging di bibirnya saat melihat dua laki-laki jangkung yang membelakanginya.

"WOI!"

"ANJING UNGU!" latah Hyli yang refleks bebalik sambil mengacungkan spatula membuat Lea bersembunyi di balik punggung Sovi karena ia juga kaget, dan berjaga-jaga bila spatula panas itu hendak mendarat di wajahnya.

"Kak, liat kak Viz gak?" tanya Lea membuat Sovi meliriknya.

"Lagi manasin motor di garasi—"

"MAKASIH, LEA BERANGKAT!"

Kini langkah kakinya beralih lagi, menuruni tangga menuju basement rumah yang penuh dengan kendaraan kakak-kakaknya. Matanya berbinar saat melihat sosok Viz yang kini tengah memanaskan motor Iaros juga Gilgey yang tengah mabar bersama Lavi di dalam mobil dengan atap yang dibuka.

"Kak Viz~" panggil Lea membuat Viz berhenti menarik gas lalu beralih menatapnya.

"Kenapa? Mau berangkat?" tanya Viz membuat Lea menautkan tangannya ke belakang punggung.

"Eum..."

Lea terdiam lalu mengeluarkan jurus puppy eyes nya. "Lea boleh bawa mobil—"

"Gak boleh," potong Viz tanpa pikir panjang, dan tentu saja itu membuat Gilgey yang juga mendengarnya jadi tertawa terbahak-bahak. Menertawakan ekspresi naas Lea.

"Noh kan, bocil cebol kayak lo gak pantes bawa mobil tau!"

"Kalo bawa motor?"

"GAK BOLEH!"

"GUE GAK NANYA LO SIALAN!" bentak Lea pada Gilgey sebelum akhirnya ia menutup mulutnya yang keceplosan, menoleh menatap Viz dengan cengirannya.

"Sorry brother.."

Tak menyerah dalam membujuk, Lea terus menerus menatap Viz yang mengambil helm, mengikuti langkah dari kakak pertama yang sekaligus kakak yang paling dekat dengannya itu.

"Kak Viz ayolah, Lea kan pengen bawa mobil ke sekolah buat—"

"Pamer?" tebak Lavi membuat Lea menjentikkan jarinya.

"Betul sekali!"

Lea melakukan high five jarak jauh dengan Lavi diikuti wink-nya.

"Yang mulia raja Viz yang ganteng bingit, pinter, baik, tidak sombong dan rajin menabung. Izinkanlah putri mahkota ini untuk—"

Lea menangkap kunci mobil yang di lempar itu dengan semangat. Sementara Viz menatap tajam Hyli yang menjadi pelaku yang melemparkan kunci pada Lea.

"Serius amat lo, biarin aja coba, Lea bawa mobil," ucap Hyli lalu menghampiri Lea yang membuka pintu sebuah mobil sport keluaran terbaru.

"Tunggu dulu Le."

Leana And 7 Crazy BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang