Bab X

8.6K 607 9
                                    

[10. I'm ghost]

DI kamar bernuansa putih itu, terasa nyaman dengan aroma mint juga barang-barang yang di tata rapi. Dinding-dinding terlihat cantik dengan hiasan lukisan yang menghiasi. Terdapat meja juga di ujung ruangan, dengan beberapa skincare dan novel-novel romansa di atasnya.

Diantara kakak-kakaknya, Sovi lah yang pandai merawat diri dan merupakan yang paling normal dari yang lain. Andai saja Sovi bukan kakaknya, sudah pasti Lea akan langsung memacari nya.

Soviach itu adalah tipe idaman Lea!

"Lavi punya pacar ya?" tanya Lea dengan tangan sibuk memakai sheet mask milik Sovi, sebelum akhirnya menjatuhkan tubuh di kasur Sovi dan bergerak mencari posisi yang nyaman

"Kakak nyet!" Ingat Gilgey yang kini sedang memakan camilan Soviach.

"Eum, kayaknya gak ada," jawab Lavi menidurkan tubuhnya di ranjang lalu memeluk tubuh Lea.

"Bacot banget, terus cewek kemaren apa Njing?" tanya Gilgey nyolot.

"Udah putus."

Gilgey mendelik ketika Lavi mengatakannya dengan santai, playboy satu ini sepertinya harus di kasih pelajaran deh.

"Gimana rasanya pacaran?"

"Masih bocil lo! jangan ngomongin pacar!"

"Lea mau pacaran ah."

"Gue gorok pacar lo nanti," balas Lavi membuat Lea memukul lengannya dengan bibir mencebik.

"Kalian mau bikin Lea jomblo selamanya?"

"Tidur."

Meski enggan, Lea tetap memejamkan matanya hingga akhienya tak butuh waktu lama ia langsung terlelap begitu saja. Hal itu cepat disadari oleh Lavi, dan membuat laki-laki beranjak dan bergerak untuk menyelimuti tubuh mungilnya.

Belasan menit pun mereka habiskan dengan kesibukan masing-masing. Gilgey yang sibuk menghabiskan camilan Soviach, Lavi yang main game online, dan Lea yang kini sudah mendengkur dengan kerasnya.

Tidurnya lalu terusik dengan rasa kering di tenggorokan, akhirnya ia membuka mata, menghela nafas lalu beranjak untuk duduk dengan mata sayunya. Dampak tidur jam 2 pagi ternyata membuatnya mengatuk di pagi hari, Lea gak akan mau lagi deh begadang karena tidak mengantuk..

Gadis itu lalu bergerak untuk menuruni kasur Sovi, kaki telanjangnya melangkah menuju pintu dan membukanya dengan keras lantaran kesal akan rasa kantuk yang terus mengganggunya.

"AAAAA PINTUNYA KEBUKA SENDIRI!!"

Pekikan itu terdengar menggema membuat Lavi tak sengaja melempar ponselnya karena kaget, sebelum akhirnya menatap Gilgey yang mematung dengan camilan yang jatuh dari tangannya.

"Apaansih, ngigo lu ya?" tanya Lavi dengan mata menatap pintu yang terbuka lebar itu.

"Eh nggak! Itu pintu-"

PRANGG

"HUWAAAA!!"

Mendengar itu membuat Lea semakin panik, berbalik dan menatap nanar sebuah guci yang kini pecah karena ia senggol saat berlari menuju tubuhnya untuk kembali. Sial, bagaimana bisa ia tak sadar telah keluar dari tubuh?!

"DUKUN!! BURUAN KESINI!"

"I-itu Lea!"

Melihat sang adik yang tadinya tertidur tenang kini kejang-kejang, tentu membuat Lavi panik bukan kepalang. Ketakutannya mendadak sirna digantikan dengan rasa khawatir yang semakin tinggi seiring dengan langkahnya menghampiri.

Leana And 7 Crazy BoysWhere stories live. Discover now