Bab XXXI

6K 510 68
                                    

Don't forget to voment!!

____

[Bab 31: the puzzle ]

TERIAKAN menggelegar di rumah itu. Umpatan-umpatan juga saling terlontarkan, hingga akhirnya suasana hening saat mendapat teguran dari kakak keempat

Lea menggerutu pelan lalu menatap tajam Gilgey yang kini sedang menyumbat lubang hidung kanannya yang mimisan, cowok itu baru ditonjok Lea karena ketauan memecahkan selusin bedak Lea.

"Cuma bedak sih, keras amat," kesal Gilgey membuat Lea mendelik.

Ya kalau bedak biasa Lea tidak peduli, masalahnya ini adalah stok bedak merek la prairie miliknya, mana beberapa hancur total lagi.

"30 juta sini!" Kesal Lea membuat Gilgey mendelik.

"Apaan! Cuma bedak doang sampe minta 30 juta," ucap Gilgey tak percaya.

"Ya bedak gue itu mahal!!"

Gilgey mendelik lalu mengelus tulang hidungnya yang masih ngilu.

"Ngapain sih pake bedak mahal-mahal, Liana aja gak bedakan tetep cantik."

Mendengar itu membuat Lea terdiam lalu memutar bola matanya malas, really? Ia dibandingkan dengan, si Liana?

"Oh iya, ngomong-ngomong Liana kemana?" tanya Lavi berhubung hari ini hari libur, tetapi gadis yang belakangan tinggal bersama mereka itu tak ada disini.

"Liana lagi jalanin bimbingan, dia kepilih buat jadi perwakilan olimpiade," sahut Sovi yang datang dengan toples berisi kue kering.

"Masa?" tanya Lea tak percaya tetapi malah mendapat toyoran di kepalanya.

"Iyalah, Liana rajin gak kayak lu," ucap Hyli membuat Lea mendelik.

"Apaansih."

Mood Lea hancur seketika, ia memilih melangkah pergi keluar rumah. Memilih pergi ke taman di rumahnya.

"PULE!!"

"LO DIMANA LE?"

Tak lama kemudian seekor anak anjing berbulu coklat yang lebat berjalan mendekati, meskipun terlihat malas-malasan, anak anjing itu tetap terlihat lucu.

"Pule bule, lama amat lu," ucap Lea lalu menggendong anak anjing pemberian Kezi itu, yang bernama Pule, alias 'punya Ale'.

Leana ini sebenarnya mempunyai panggilan yang beragam. Hyli dan Gilgey yang kadang memanggilnya Ale, Kezi yang memanggilnya Ana, dan panggilan Lea yang paling banyak dipakai.

"Gue bosen nih, temenin yuk."

Lea akhirnya memilih berjalan-jalan keliling rumah, dengan segala kegiatan untuk menghilangkan rasa bosannya. Dari memperhatikan pelayan yang datang untuk membersihkan rumah, menatap Pule yang selalu mengantuk, hingga berusaha memetik mangga di belakang kolam renang.

"Pule, sejak kapan disini ada pintu?" ucap Lea tak percaya saat melihat gerbang kecil ada di sana.

Ini bagai harta karun untuk Lea, ini bisa menjadi jalan untuk kabur lain waktu.

Jika diingat-ingat, sudah cukup lama Lea tidak kabur. Mau yang secara fisik ataupun arwah, sepertinya seru jika malam ini Lea kembali keluar.

Sekalian mencari keberadaan River.

Hm, ponsel River masih ada di tangannya saat ini. Ia sulit menemukan keberadaan River. Dan semalam Lea mencari tau tentang Sienne Civeron, tetapi informasi tentang supermodel itu tiba-tiba menghilang.

Leana And 7 Crazy BoysWhere stories live. Discover now