Chapter 23 (b)

4.4K 538 171
                                    

"Kalau bukti dari the Lark tidak bisa kutemukan, apa pilihanku?" Stella melemparkan pertanyaan dengan santai. "Membakar bangunan, mobil, dan semua bukti bersama kalian di dalamnya? Ribet, dan forensik selalu dapat menemukan sumber api dan pelakunya. Menidurkan kalian? Sayangnya Ghost Tears tidak cukup lagi untuk berdua. OD? Terus terang aku tidak suka meniru the Lark. Bodoh sekali. Tangan kalian bersih, bagaimana mungkin membuat kesan seperti pencandu? Bagaimana kalau dibagi dua? Kalian lumpuh total, masukkan ke mobil, nyalakan mesin, dan serahkan pada karbon monoksida—"

Shai tiba-tiba tertawa menyelanya. "Sekalian pikirkan juga caranya pulang ke Singapura. Kamu enggak akan bisa lolos begitu saja."

Stella menjentikkan jemari seperti menemukan gagasan cemerlang. Beranjak ke meja, mengenakan sarung tangan karet, menuangkan air mineral pada cangkir dan meneteskan cairan bening Ghost Tears dari jarum suntik.

Aku tahu apa yang akan dilakukannya. Dengan histeris, aku mencoba menarik perhatian Stella. Diabaikan. Stella berdiri menghadap Shai, di luar jangkauan kakinya. Ia mengangkat cangkir. Aku berteriak sekencangnya. "I can find it for you! Aku punya kemampuan psikometri! Aku tahu kamu datang pakai paspor palsu Hong Kong atas nama Heidy Sanders. Angel kamu titipkan ke guru sekolahnya. Miss Finley."

Stella membeku, memutar badan. Meletakkan cangkir di meja dan mendekatiku. "Bagaimana kamu tahu? Psychometry, katamu? Seperti yang kamu lakukan di kamar hotelku?"

"Jangan, please, Rhea!" Shai menarik-narik borgolnya, bunyi gesekan besi membuatku ngilu. "Rhea, jangan masuk ke mobilnya! I don't want to lose you."

Aku tersenyum menenangkan Shai. Daripada kamu kena racun yang entah apa efeknya buatmu. Aku berkonsentrasi mengingat kontak dengan kulit Stella waktu ia memegangku, menarik tanganku. "Perlu bukti lagi? Angel menangis, Miss Finley janji membelikannya hamster baru. Kamu benci hamster. Kamu diam-diam menghilangkan hamster peliharaannya. Tidak mungkin aku tahu semua itu kecuali dengan bakatku. Jadi, lepaskan Shai. Aku bantu mencari benda itu."

Stella sesaat tercengang, lalu bertepuk tangan. "Kamu memang beda. Tapi bakatmu tidak kusangka. Baiklah. Kuberi waktu 5 menit. Kalau kamu dapat menemukannya, aku akan ambil risiko dengan membagi dua dosis Ghost Tears di antara kalian. Ada peluang kalian bertahan hidup."

Aku menelan ludah. Pertukaran terbaik yang kudapatkan, berikut tambahan waktu. Tali pengikatku diputuskan. Shai tidak berhenti memanggil dan melarangku, bahkan memohon sambil menangis. Ia tidak ingin aku kehilangan memori lagi. Aku berdiri, terhuyung. Stella menangkap lenganku. Menarikku ke arah mobil. Tidak ada waktu untuk mengukur kekuatan getaran, aku seperti didorong masuk ke air terjun. Kepala dan dadaku langsung terbebani, tertusuk dari segala arah. Clair, aku mengandalkanmu.

Ingat insiden peti mati, Rhea. Peti itu palsu. Tapi kamu terpengaruh kisah mengerikan yang sudah tersimpan di dalam otakmu. Apa artinya?

Otakku sudah memanipulasi memoriku. Seolah dari dalam peti mati.

Artinya, kamu bisa membangkitkan memori lain untuk mengatasi apa yang akan kita hadapai sekarang di dalam mobil Aidan.

Sulit, Clair, karena aku harus mengikuti kenangan the Lark ... mau tidak mau ... Aidan ....

Serahkan kenangan the Lark padaku. Kamu kuatkan diri. Demi Shai.

Pintu mobil bagian depan sisi penumpang dibuka Stella, aku didorong masuk. Segera aku terlempar ke dalam kenangannya.

______________________________________


Bagian ini dihapus.

Baca edisi cetaknya ya. Sudah terbit dan sedang open PO

sampai 11 September.

Bisa beli di Shoppee, dan website www.bukurepublika.id

Terima kasih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terima kasih.

______________________________________




pssst

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

pssst ... tinggal epilog ya.

CLAIR [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now