Mari Mengulang bersama Rhea

1.7K 205 49
                                    


Catatan tentang writing-style

Saat menulis, aku biasanya menghindari pengulangan kata yang sama dalam satu kalimat, dan frase yang sama dalam satu paragraf. Demi efektivitas dan kesegaran.

Pengulangan sering menunjukkan kurangnya kosakata yang kita miliki. Selalu ada kata dan frase pengganti yang sinonim. Pengulangan dilakukan hanya untuk penegasan yang disengaja.

Nah, untuk Rhea, aku melanggar prinsipku sendiri.

Rhea menjadi karakter pertamaku yang kalau bicara sering berulang, belibet, dan hasilnya malah unik, cute, kadang ironis.


Contohnya:

>> "Sahabatnya yang enggak baik-baik saja. Kei sedang di kantor polisi sekarang, tapi polisi enggak bisa bantu dia. Aku yang bisa. Bantu aku kontak Kei. Tapi kalau enggak mau kasih aku nomor hapenya, kamu saja yang telepon Kei sekarang. Bilang, aku, Rhea, bisa bantu dia untuk bantu Aidan."

>>  Sisi positifnya, ia dapat nilai positif dari Tante Fang, jadi positif akan ada kelanjutan. Tiga positif yang membuatku meringis geli.

>>  "Tapi kamu pasti ketemu banyak orang setiap tahun. Berarti banyak orang yang kamu anggap istimewa. Kalau semuanya istimewa, enggak ada lagi istimewanya masing-masing."

>>  "Kamu memikirkan apa yang aku pikirkan tentang kamu?" Aku terbelalak. Ah, mulai lagi deh, bahasaku berputar-putar.

>> Bagaimana mungkin kejadian sepenting itu aku tidak ingat? Apa lagi yang tidak kuingat? Aaaah! Aku bahkan tidak ingat apa yang tidak kuingat!

(khusus yang ini terinspirasi oleh Wynn)

>> Jin, kaus, hoodie, dan sarung tangan, adalah normalitasku, yang sering dianggap menyimpang dari normalitas umum. Namun kali ini, ketidaknormalanku di antara yang normal membuatku merasa normal.

>> "Oh, iya." Aku menepuk jidat, 1 Januari begitu akrab seolah jadi tanggal lahirku sejak lahir.

>>  Ya, aku takut membaca diary-mu! Takut tidak menemukan apa pun yang membantu penyelidikan. Takut dugaanku benar, akulah penyebab kepergianmu. Takut kamu menulis bahwa sebetulnya aku tidak berarti apa-apa bagimu selain pembawa sial. Takut kalau RR itu Riviera Ricci. Takut dengan segala ketakutanku. Terima kasih.

>>  Aku tidak ingin terjadi apa-apa, tapi tersiksa karena tidak terjadi apa-apa yang membuatku curiga telah terjadi apa-apa pada mereka yang kusayangi.

>>  Bang El menasihatiku tentang bagaimana seharusnya menjadi gadis baik-baik, seolah ia punya pengalaman menjadi gadis baik-baik.

>> Benar-benar jadi hantu yang mulai menghantuiku.


Karakter Rhea (atau auranya ya), berpengaruh pada orang-orang di sekelilingnya.

Neru:

"M-maaf, Rhea," kata Neru, mengeluarkan ponsel, tapi tidak segera menelepon. "Aku harus tahu dulu... karena Kei itu kakakku, dan... eh, semua orang tahu kamu... tahu kan, apa yang mereka bilang tentang kamu?"


Shai: (ini bocoran edisi cetak)

>> Aku hanya ingin hidup normal. Tapi untuk hidup normal, aku harus melalui semua hal yang tidak normal itu.

>> "Tapi aku bertemu Aidan waktu kami berusia 15. Kami langsung dekat, secara tidak langsung, dalam jarak jauh." Tiba-tiba Shai tertawa. "Sepertinya aku ketularan cara Rhea berbicara, sering ironis dengan kosakata berulang."

Tentu saja pengulangan akan jadi trademark Rhea, tidak bisa kuulang untuk karakter lain, kecuali dia pernah hidup bersama Rhea, dan terpengaruh, atau duluuuu banget malah dia yang memulai dan Rhea tanpa sadar meniru ... ehem, masih terlalu mentah untuk kasih gambaran tentang dia. Tapi sudah menemukan visual cast-nya.

Begitu ya Clairmates.


_________________________
Oh ya, ada bocoran dari Penerbit.

PO akan dimulai tanggal 3 atau 4 September, hanya selama 8 hari. Pantengi Instagram dan website bukurepublika.

Akan ada diskon dari harga aslinya Rp 83.000, ditambah bonus merchandise.

000, ditambah bonus merchandise

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam sayang.

Ary

CLAIR [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang