e n a m

13.6K 947 6
                                    

Aurora menyusuri koridor tetapi bukan ke arah menuju kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aurora menyusuri koridor tetapi bukan ke arah menuju kantin. Ia lebih memilih untuk menikmati setiap inchi gedung sekolah besar ini yang tak pernah bisa dia lakukan dari kecil karena tidak pernah sekolah. Matanya berbinar melihat lapangan indoor A, lapangan outdoor, auditorium, ruang kelas mewah, sampai kamar mandi yang cozzy.

Namun tentu saja di setiap sudut sekolah ini pun selalu ada kejadian perundungan dan penganiayaan yang dilakukan atas nama Hierarki. Sudah menjadi hal yang lumrah di Noble academy.

Aurora tidak mengerti dan paham mengapa dirinya bisa berakhir disini dan menjadi pemeran tambahan yang bahkan tidak muncul satu kata pun namanya dalam novel buatan Eri. Ditambah kecantikan, kekuasaan, sampai kekayaan karakter tambahan ini bisa dikatakan melebihi para Main Character.

Ini sangatlah aneh tetapi Aurora tidak akan ambil pusing. Seperti mendapatkan privilege dan buff di saat yang sama.

Ia sudah memperingati para MC untuk tidak mengganggunya jadi Aurora pun tidak akan mengganggu jalan cerita novel dan mereka juga. Mereka akan saling menjaga batas masing-masing.

Bugh! Bugh! Bugh! Bugh!

Duk! Duk! Bugh! Duk!

Bugh! Bugh! Bugh! Bugh!

Duk! Duk! Bugh! Duk!

Bugh! Bugh! Bugh! Bugh!

Duk! Duk! Bugh! Duk!

Aurora yang baru saja ingin masuk untuk melihat-lihat ke dalam lapangan indoor basket B mengurungkan tangan saat ingin meraih kenop pintu besi ketika mendengar suara pukulan yang keras dari dalam. Ia mengintip sekilas lalu melihat sekelompok anak laki-laki yang terdiri dari lima orang sedang memukuli seorang siswa yang sudah jatuh tersungkur di kaki mereka. Dan tanpa ampun, mereka menendangi tubuh siswa itu.

Ah, hanya karakter figuran yang suka kekerasan ternyata. Nama mereka semua juga pasti tidak dimuat dalam novel. Yah mau bagaimana lagi, memang beginilah jalan dari sekolah sampah

Aurora mengendikkan bahu dan ingin berbalik pergi ketika mendengar nama yang tak asing di telinganya.

"Bukankah sudah kukatakan untuk menikmati makanan yang kuberikan padamu Nevan?! Mengapa kau tidak memakannya dan justru memakan makanan murah sambil bersembunyi seperti ini?! Padahal aku sudah berbaik hati memberimu sedikit makananku. Tidak tau terima kasih!" teriak laki-laki yang sepertinya menjadi pemimpin dari kelompok itu. "Ah sudahlah! Aku bosan! Sisa hari ini kau jangan masuk ke kelas! Aku muak lihat wajah jelekmu itu!"

Aurora segera bersembunyi saat kelompok mereka keluar dari sana. Setelah beberapa saat barulah gadis itu melangkah masuk dan melihat kondisi mengenaskan siswa itu. Wajahnya babak belur, bagian bibirnya sobek, matanya bengkak dan membiru, bajunya ada yang robek, celananya kotor, dan sepertinya ia juga mengalami cedera bahu.

Being AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang