t u j u h b e l a s

10.1K 806 5
                                    

Nevan mengikuti Renji sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Aurora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nevan mengikuti Renji sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Aurora. Siang hari ini mereka berdua pergi mengelilingi kediaman Akazuki. Renji juga mengenalkan Nevan pada beberapa pegawai penting. Di sepanjang perjalanan, Nevan selalu berdecak kagum pada interior dan desain kediaman Akazuki. Ada banyak barang langka nan mewah yang dipajang, terlihat sangat berkelas.

"Umm... Jadi aku harus memanggilmu Renji seperti nona Aurora atau harus memanggil pak asisten pada anda?" ucap Nevan memecah keheningan di antara mereka. "Dan apa pelatihan kita nanti akan sulit?

Renji berhenti berjalan yang membuat Nevan juga refleks berhenti. Pria itu berbalik dan menatap Nevan dengan pandangan menyebalkan, seolah-olah Nevan adalah pengganggu. "Aku masih tidak mengerti mengapa nona ingin mengambil kau sebagai orangnya. Yang kulihat saat ini kau hanyalah sampah yang bahkan tidak tau cara membela diri. Tetapi aku adalah orang yang sangat mempercayai segala keputusan yang diambil oleh nona. Karena nona adalah seseorang mewarisi segala hal dari bos ketua sampai ke sifat yang diturunkan pun sama. Jadi aku akan memberikanmu guru terbaik di pelatihan. Tadi pagi aku sudah mengontak beberapa pihak dan mengirimkan surat rekomendasimu pada senior Akira. Ketahuilah bahwa semua hal yang nanti kau dapatkan adalah pemberian dari nona. Bersyukur dan pujalah nona atas hal ini."

Nevan meneguk ludahnya susah payah. Renji berbalik dan meneruskan langkahnya. 

"Dan kau cukup memanggilku tuan Renji seperti yang lain. Sementara itu kau harus memanggil Nona dengan honorifik. Kau tidak boleh asal menyebutkan namanya karena beliau adalah salah satu orang terhormat. Orang-orang yang boleh memanggil nama nona hanyalah keluarga nona sendiri. Apa sekarang kau mengerti?" ujar Renji melirik Nevan yang mengikutinya dengan baik.

"Ya, aku mengerti tuan Renji. Terima kasih sudah mengatakannya padaku," sahut Nevan. "Tapi bolehkah aku bertanya?"

"Tentang apa?"

"Begini, kemarin aku sempat dengar dari nona bahwa aku akan berlatih di Jepang. Apa itu benar?" tanya Nevan seraya berjalan mengekori Renji masuk ke sebuah ruangan.

"Ya itu benar. Besok pagi kau akan berangkat ke Jepang untuk menerima pelatihan menjadi killer." Renji duduk di kursi balik meja dan menyuruh Nevan untuk duduk di sofa. Dia memanggil pelayan dan memerintahkan untuk membawa beberapa makanan ringan untuk bekerja.

"Be-besok pagi?! Apa kau serius, tuan Renji?! Bagaimana aku bisa berangkat malam ini?! Bahkan barang-barangku pun belum—

"Buang seluruh hal tentang Nevan Nathaniello yang selama ini kau punya. Mulai hari ini kau bukan putra atau keluarga seseorang. Kau bukan teman atau rekan seseorang. Kau juga bukan anggota masyarakat negara tertentu. Kau bukanlah apa-apa selain orang nona di famili Akazuki. Inilah hal yang harus kau paling pahami untuk hidup dibawah asuhanku, Nevan." ujar Renji menekankan setiap katanya dan memberikan intimidasi.

Nevan meneguk ludah. Ia mengepalkan tangan. Hatinya sudah bertekad. Apapun akan dia lakukan untuk hidup.

Renji berdiri dan mengambil tabloid yang selalu dia bawa lalu duduk di depan Nevan. Memberikan anak lelaki itu pengajaran dan keyakinan serta kepercayaan mutlak yang harus dimiliki sebagai anggota famili Akazuki.

Being AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang