e m p a t p u l u h t i g a

3K 626 265
                                    

Aurora menghela napas ketika memasuki kelasnya setelah mengantar Nevan sampai ke depan ruang guru murid eksklusif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aurora menghela napas ketika memasuki kelasnya setelah mengantar Nevan sampai ke depan ruang guru murid eksklusif. Gadis itu melihat meja serta kursi miliknya masih dipenuhi coretan penuh makian meski biang keladinya sudah diurus.

Entah siapa pelakunya sekarang, untuk sebatas ini Aurora tidak mau ambil pusing.

Aurora melihat Bella yang meliriknya khawatir tetapi gadis itu memberikan respon untuk tetap diam.

Suasana kelas 2-2 cukup ramai, seolah hari tetap berjalan seperti biasa tanpa ada hal spesial apapun yang terjadi meski terlihat jelas salah satu anggota kelas mereka sedang mengalami perundungan.

Yah memang apa yang bisa diharapkan dari sekolah sampah ini?

"Hei sudah dengar rumornya?"

"Soal Ariane yang sekarang sudah menjadi murid reguler?"

"Iya, katanya ada beberapa pihak yang sebelumnya belum setuju terhadap pemindahan hierarki Ariane tetapi Nick membungkam semuanya dan membuat mereka menerima gadis itu."

"Wah, apakah mereka sudah gila? Mereka berani sekali menentang Nick secara terbuka begitu. Dasar bodoh."

"Tapi apa kau tahu?"

"Apa?"

"Rumornya Ariane sudah resmi menjadi kekasih Nick."

"Hei bukankah hal itu sudah terjadi sejak lama?"

"Iya, tapi peresmian status Ariane menjadi lebih jelas dari yang awalnya dirumorkan sebagai selingkuhan menjadi kekasih sejak Bella dan Nick memutuskan hubungan lalu Ariane memindahkan tempat tinggal ke paviliun Akarsana."

Aurora menarik kursi dan memasukkan tas ke dalam laci. Ia mendengar setiap obrolan anak kelas.

Bahkan setelah mengalami beberapa perubahan pun sepertinya plot cerita novel 'Ariane and her prince' tetap berjalan sebagaimana mestinya dilihat dari berhasilnya Ariane menjadi kekasih resmi Nick di mata publik dan mengalami kenaikan pangkat. Meski sebenarnya hal ini terjadi lebih cepat dari yang seharusnya karena akulah faktor pendorong Bella memutuskan hubungan. Tapi nungkin kehadiranku memang tidak begitu mempengaruhi jalannya cerita

Beberapa murid yang berkerumun di koridor depan kelas 2-2 seketika membeliakkan mata saat guru yang menjabat sebagai wali kelas 2-2 membawa satu murid ber-badge eksklusif.

Dua Orang itu masuk ke kelas 2-2. Pak Ver mengambil napas panjang. "Perhatian! Hari ini kelas 2-2 kedatangan murid baru! Jangan membuat keributan dan dengarkan!"

"Silahkan perkenalkan dirimu," ucap pak Ver memberikan perhatian dan waktu untuk murid itu.

Murid kelas 2-2 mulai berbisik, mereka menatap murid baru yang bagian tubuhnya dari atas sampai bawah terlihat eksentrik. Aurora terdiam di tempat.

Being AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang