d u a p u l u h t i g a

10.4K 841 42
                                    

Aurora tidak bisa tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aurora tidak bisa tidur.

Setiap gadis itu menutup mata, mencoba untuk tidur, saat itu pula seluruh kenangan ketika dirinya masih menjadi pembunuh bayaran terus berputar ulang seperti kaset rusak. Lalu setelah Aurora bangun, seluruh indera tubuhnya akan jadi semakin sensitif. Jam berdetik. Tetesan air hujan yang terkena jendela. Suara langkah kaki para pegawai di luar kamar.

Hingga, Aurora yang memikirkan seluruh ingatannya bersama Ricks. 

Pada saat itulah, sang gadis membuka mata. Keringat bercucuran di seluruh tubuh. Dan ketakutan yang perlahan merayapi. Diikuti rasa pusing yang hebat beberapa menit setelahnya. Sudah hampir setengah tahun, gadis itu masuk ke dalam novel, harusnya begitu. Karena Aurora menghitung hari-hari yang dilewatinya dengan cermat. 

Aurora terkadang merasa asing. Meski Renji selalu datang dan melaporkan setiap pencapaian atas usaha yang dilakukan Aurora untuk mengganggu geng Algebroz. Meski Anna sering menanyakan keadaan dan mengkhawatirkannya dengan tulus. Aurora tetap merasa asing. Seolah ada sesuatu yang menggerogoti dirinya perlahan-lahan. 

Sekalipun Aurora tidak pernah lagi mencari tahu bagaimana caranya keluar dari novel 'Ariane and her prince' setelah percobaan bunuh diri berkali-kalinya digagalkan. Karena sang gadis kekurangan informasi dan tidak tahu harus mulai dari mana. Sebab selama gadis itu hidup, yang dia tahu hanyalah bagiamana cara bertahan hidup dengan 'mengotori' tangan. Hanya itu. 

Aurora menatap papan yang menampilkan presentasi mata pelajaran di Noble Academy hari ini. Tidak mengerti sedikitpun pelajaran apa yang sedang disampaikan di sana. Aurora menjalankan bisnisnya bukan berdasarkan pengetahuan yang dia punya. Melainkan berdasarkan pengalaman hidup di dunia bawah bersama organisasi sewaktu dia masih menjadi pembunuh bayaran. Gadis itu hanya diajarkan hal-hal dasar seperti membaca dan menghitung untuk memudahkan mereka menjalankan misi. 

Aurora berdiri tepat setelah bel istirahat berdering di seluruh gedung Noble Academy. Ia melirik sesaat ke arah Bella yang langsung dikerubungi teman-temannya, sudah seperti magnet dan besi. Harus Aurora akui Bella memang cantik. Dia imut dan mampu mengendalikan diri dengan baik. Tetapi jika dibandingkan dengan Aurora akan sulit. Sebab baginya sendiri, kecantikan Aurora dapat membuat siapapun terpana ketika baru pertama kali melihat.

Aurora sudah mencari tahu tentang keluarga Bella. Tetapi begitu tahu bagaimana cara hidup gadis cantik itu, Aurora mengkandaskan niat memanfaatkannya untuk saat ini. Sangat jarang baginya berbelas kasih. Bisa dihitung dengan jari.

"Hey Aurora," 

Panggilan itu refleks membuat Aurora yang baru saja mau keluar kelas menjadi urung dan berbalik. Melihat Bella berdiri di belakang bersama teman-teman perempuannya. 

"Ya?" sahut Aurora. "Ada apa?"

"Mau makan siang bersama kami?" ajak Bella yang membuat semua teman-teman perempuannya terkejut termasuk Aurora yang membelalakkan mata kaget. 

Being AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang