e n a m b e l a s

9.9K 834 10
                                    

Nevan mengawali pagi dengan suara hentakan-hentakan kaki yang terdengar dari luar kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nevan mengawali pagi dengan suara hentakan-hentakan kaki yang terdengar dari luar kamar. Ia membuka pintu kamar sedikit untuk mengintip apa yang sedang terjadi di luar. Laki-laki itu melihat orang-orang yang nampaknya bertugas sebagai pengawal sedang bersiap-siap untuk melakukan sesuatu.

Nevan mengernyitkan dahi lalu menutup pintu kembali dan melihat tanggal hari ini di ponsel. Hari ini harusnya dia berangkat sekolah namun Nevan bahkan tidak membawa seragam atau keperluan sekolah ke sini jadi dia tidak bisa pergi.

Tok! Tok!

Suara ketukan di pintu mengejutkan Nevan dari lamunan. Laki-laki itu segera membuka pintu dan melihat Renji yang berdiri menjulang di sana. Tatapan mata pria itu masih sama, meremehkan. 

"Ada apa?" tanya Nevan. 

"Cepat bersiap. Kau akan menemui nona saat beliau selesai sarapan hari ini." ujar Renji.

Nevan refleks mengangguk. Ia menutup pintu lalu bersiap-siap. Untungnya laki-laki itu sudah mandi pagi-pagi sekali. Ia hanya perlu berganti baju yang sudah disiapkan di sini dan keluar menemui Renji yang sudah menunggu. Pria itu memimpin jalan di depan Nevan.

"Jadi kita mau kemana?" ucap Nevan karena melihat mereka sudah keluar dari bangunan dimana kamar Nevan berada.

"Biar ku jelaskan secara singkat karena kau sudah menjadi salah satu dari kami dan harus mengetahui seperti apa kediaman Akazuki. Bangunan yang saat ini kau tempati adalah paviliun khusus pegawai. Dia berada di bagian sayap kanan kediaman. Seluruh pengawal, pelayan, dan pegawai kediaman tinggal di paviliun dan beraktifitas di sana," ucap Renji yang spontan membuat Nevan langsung melihat ke arah bangunan tersebut. "Lalu ada bangunan sayap kiri dimana hampir seluruh kegiatan bekerja kediaman berlangsung di sana. Seiring berjalannya waktu, kau pun akan mengetahuinya. Dan terakhir,"

Dua pintu besar di depan Renji terbuka, Nevan mengikuti pria itu dan melihat ada dua orang penjaga yang berjaga di dekat pintu. Sepertinya mereka yang bertugas untuk membukanya. "Adalah kediaman utama. Di sinilah tempat tinggal nona dan bos ketua tinggal. Hanya beberapa orang penting yang diizinkan ikut tinggal dan menempati kamar bawah kediaman utama, contohnya Anna sebagai pelayan pribadi nona dan aku sebagai asisten pribadi. Di sini banyak ruangan-ruangan yang hanya bisa dimasuki oleh nona dan bos ketua karena itulah tidak banyak orang yang berlalu lalang di kediaman utama kecuali sudah mendapatkan izin dari kepala pelayan kediaman Akazuki yaitu Reo."

Nevan menyimak baik-baik penjelasan Renji karena pasti nanti akan berguna. Mereka tiba di sebuah ruangan yang cukup besar. Renji membuka pintu lalu memerintahkan Nevan untuk menunggu. Ia masuk lebih dulu. Nevan dapat melihat gadis cantik itu sedang sarapan dengan begitu anggun dan mewah sendirian di sebuah meja panjang bak orang bangsawan Eropa. 

"Nona, saya sudah membawa Nevan seperti yang anda perintahkan." ucap Renji seraya membungkuk hormat.

"Ah, baik. Suruh dia untuk berdiri dua langkah di samping kananku. Aku harus membicarakan sesuatu padanya." ujar Aurora lalu menyuapkan makanan ke dalam mulut. Renji mengangguk patuh lalu menyuruh Nevan seperti yang diperintahkan oleh nona majikan.

Being AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang