c h a p t e r Q n A

4K 291 36
                                    

Perlu diingat! Chapter ini tidak berhubungan dengan jalan cerita Being Aurora! Ini hanyalah chapter QnA!

Di sebuah ruangan dengan nuansa hitam putih dan pencahayaan yang terang ada seorang gadis dengan bibir yang sengaja dimajukan sebagai tanda merajuk sembari menyilangkan kedua tangan di depan dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah ruangan dengan nuansa hitam putih dan pencahayaan yang terang ada seorang gadis dengan bibir yang sengaja dimajukan sebagai tanda merajuk sembari menyilangkan kedua tangan di depan dada.

Seorang laki-laki masuk ke dalam ruangan sambil membawa tabloid. "Mau sampai kapan anda merasa kesal, nona Aurora?"

Sang gadis menoleh. "Memangnya kau tidak merasa kesal, Nevan?! Bagaimana bisa Amonk justru melemparkan tugas menjawab pertanyaan para pembaca pada kita?! Padahal dia yang membuka sesi QnA!"

Nevan menarik kursi di sebelah Aurora dan meletakkan tabloid di atas meja. "Nona author dan tuan Renji sudah mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan dari semua sosial media yang akan dijawab di sini. Kita hanya perlu menjawabnya seingin kita saja, begitu kata nona author."

Aurora menghela napas panjang. "Cih, menyebalkan. Cepat mulai bacakan saja pertanyaan dari para pembaca!"

"Anda mau mulai dari mana? Dari pertanyaan dasar dulu atau acak?" tanya Nevan menggulir layar tabloid yang menampilkan username pengirim dan pertanyaan mereka.

"Dari yang dasar saja. Itu lebih mudah dimengerti oleh pembaca." jawab Aurora ikut melihat layar tabloid.

"Oh ini dia, Monk kenapa bisa bikin Being Aurora? Idenya tuh dapet dari mana?"

Aurora terdiam beberapa detik. Memikirkan jawaban yang tepat. "Bisa dibilang alasan besarnya karena muak. Jadi Amonk itu orang yang cepet bosen. Dia baca segala macam jenis genre. Mulai dari fantasy, romance, teenfiction, gore, psychological, sampai mystery dan horor. Dan itu pun tidak terbatas gender. Dia juga ikut baca segala macam cerita non-straight. Ya kan, Nevan?"

"Ya itu benar. Di satu titik, mungkin karena nona author sudah membaca segala macam jenis genre cerita, dia jadi lebih mudah menebak alur dan plotnya serta tidak bisa merasakan kenikmatan dari plot twist. Nah dari situlah nona author membuat Being Aurora. Mulai dari fantasi transmigrasi yang berlanjut ke action-psychological sampai dark romance. Dapat idenya dari situ karena muak dengan jalan cerita yang mudah ditebak dan tidak memuaskan selera nona author."

"Next question!"

"ML-nya tuh Nevan bukan sih?"

Aurora mengernyitkan dahi lalu menoleh ke arah Nevan beberapa detik sebelum akhirnya kembali menatap layar tabloid. "Sebetulnya ini masih complicated di Amonk ya. Karena ada 2 kandidat ML di cerita Being Aurora. Jadi nanti bersiap main shipper-shipperan saja."

"Aurora bakal balik ke dunia asal atau netap di dunia yang sekarang?"

"Ini pertanyaan yang bikin dilema sebenarnya ya. Karena sejauh ini belum ada tanda-tanda aku bisa kembali ke dunia Sera. Tetapi ada kemungkinan untuk kembali di chapter-chapter depan... sepertinya ya."

Being AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang