t i g a p u l u h d u a

5.3K 648 124
                                    

Pria berambut abu-abu dengan gaya mullet dengan tato di sepanjang leher dan dada itu menatap Jung Haewon dengan ekspresi tidak percaya sekaligus meremehkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria berambut abu-abu dengan gaya mullet dengan tato di sepanjang leher dan dada itu menatap Jung Haewon dengan ekspresi tidak percaya sekaligus meremehkan. Pandangan mata yang jelas sekali sebagai marah itu tidak digubris sama sekali oleh Jung Haewon.

"Hei Haewon! Sudah gila ya?! Apa kau mau mengajak duel perebutan peringkat denganku, hah?!" ujar pria itu disertai urat-urat yang sudah muncul di sekitar lehernya.

Jung Haewon menanggapinya dengan tenang meski mereka berdua saling berhadapan. Dia tahu dengan jelas sia-sia saja menghadapi pria gila di hadapannya dengan emosi. Lily berdiri di sisinya. Jung Haewon meletakkan cangkir kopi di atas meja lalu melipat kaki kanan di atas kaki kiri.

"Ini perintah langsung dari bos ketua, Hikaru. Bos ketua yang memerintahkan padaku untuk membawa anak ini sebagai 'kuda' pengganti untuk arena betting-mu." ucap Jung Haewon.

"Apa kau kira aku akan menerima anak ini, hah?! Dari tampangnya saja jelas anak ini masih baru menjadi killer dan tidak punya pengalaman apa-apa! Kau sengaja mau menghancurkan bisnisku ya?!" sahut Hikaru dengan menggebu-gebu. Ada seorang pria yang berdiri di sisinya, mungkin asisten atau sejenisnya. "Apa-apaan penghinaan besar ini?! Aku tidak bisa menerimanya!"

Jung Haewon melirik Nevan yang berdiri di pinggir Lily. Ia mendengus lalu memasang senyum menyebalkan di depan Hikaru. "Anak ini adalah monster. Dia menguasai seluruh pelatihan killer dan juga sudah berhasil lolos dari ruang sugesti. Bagaimana? Apa kau masih tidak mau menerimanya?"

Hikaru yang awalnya masih ingin melayangkan protes mendadak tutup mulut. Menatap anak yang dibawa Jung Haewon lamat-lamat lalu menyeringai begitu menyadari tatapan kosong anak itu.

"Sepertinya pria tua itu memang sudah gila ya? Aku tahu dia memang kejam dari dulu tapi ternyata dia masih sama meski sudah menikah dan punya anak. Masa dia memasukkan anak belasan tahun ini ke ruang sugesti? Gila, sungguh gila!" balas Hikaru tertawa sampai memukuli lututnya. Tidak bisa menutupi rasa penasarannya. "Jadi, siapa masternya? Tidak mungkin bos ketua kan?"

Jung Haewon masih memasang ekspresi senyum menyebalkan. "Putri bos ketua."

"Omoshiroi! Tampaknya selama aku mengurus para hewan pengerat di sini kau mendapatkan misi dari bos ketua ya? Enaknya, padahal kukira mengurus gudang bawah tanah itu tidak akan menyenangkan." ujar Hikaru menyisipkan kata menghina pada Jung Haewon.

"Sekali kau mengatakan tempat suci para killer sebagai gudang bawah tanah akan kutancapkan pisau ke lehermu dalam dua detik." ucap Jung Haewon masih dengan ekspresi senyum menyebalkannya.

"Wah wah takut sekali aku," balas Hikaru sambil tertawa kecil. "Aku tidak akan macam-macam lagi. Lagipula systema-mu dari dulu itu memang menakutkan, mother of killer."

Jung Haewon menggertakan gigi mendengar julukan dirinya keluar dari bibir Hikaru. Ia berdiri dan merapikan pakaiannya. "Urusanku denganmu sudah selesai. Mulai sekarang anak itu ada di bawah tanggung jawabmu sampai bos ketua memberikan perintah lebih lanjut."

Being AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang