e m p a t p u l u h t u j u h

2.5K 413 112
                                    

⚠️WARNING⚠️
CHAPTER INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN YANG BISA MEMBUAT PARA PEMBACA TIDAK NYAMAN. HARAP BIJAK DALAM MEMBACA DAN MOHON UNTUK TIDAK UNTUK DITIRU!

Hal pertama yang dilihat oleh Abimanyu tepat setelah dia berhasil membuka mata adalah langit-langit asing yang sama sekali tak pernah dilihat selama hidupnya kemudian disusul perasaan berguncang yang membuat tubuh Abimanyu menabrak dinding kontainer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal pertama yang dilihat oleh Abimanyu tepat setelah dia berhasil membuka mata adalah langit-langit asing yang sama sekali tak pernah dilihat selama hidupnya kemudian disusul perasaan berguncang yang membuat tubuh Abimanyu menabrak dinding kontainer.

Tunggu?! Kontainer?!

Refleks Abimanyu segera menyadari situasi dirinya saat ini. Tangan diikat, mulut diplester, juga lingkungan sekitar yang asing. Hanya kedua kakinya saja yang dibiarkan bebas tetapi hanya kecil kemungkinan baginya untuk mampu melarikan diri sebab saat ini Abimanyu sedang berada dalam sebuah kontainer.

"Dimana ini?" ucapnya mendekatkan telinga ke dinding kontainer guna mendengar suara-suara dari luar. Ada banyak suara bising yang terdengar dan guncangan yang terus dirasakan tubuhnya membuat prediksi Abimanyu semakin yakin. Sekarang dirinya tengah dalam situasi diculik dan sedang berada di perjalanan menuju lokasi menggunakan kontainer.

Selebihnya, informasi mengenai lokasi tepatnya Abimanyu tidak tahu.

"Ayah dan Nick pasti menyadari bahwa aku menghilang. Mereka akan menyelamatkanku, tenang saja," ujar Abimanyu pada dirinya sendiri. Ia mencoba mengambil posisi duduk yang nyaman agar tidak terlempar kesana kemari akibat guncangan. "Akhh..."

Rasa sakit dan nyeri yang berasal dari kaki kanannya perlahan menyebar dan mencengkram erat Abimanyu. Ia melihat ke arah kaki kanannya dan melihat lebam biru di dekat daerah pergelangan kaki yang sepertinya merupakan hasil dari terkilir.

Dan bukan hanya di sana saja, bagian pinggang kirinya pun terasa amat nyeri luar biasa. Ini pasti luka yang didapatnya akibat jatuh dari tangga yang belum disembuhkan dengan benar. Laki-laki itu masih bingung tentang siapa pelaku dari penculikannya. Ada banyak orang yang tidak menyukai dirinya dan memiliki dendam terhadap Bamantara famili. Dia tidak bisa mengerucutkan siapa saja orang-orang yang memiliki persentase besar sebagai pelaku.

Buk...

"Argh.." Abimanyu merintih kesakitan tepat ketika tubuhnya terlempar ke depan menghantam dinding kontainer akibat berhenti mendadak. Ia segera  mengambil posisi bersiap. Sepertinya sudah sampai di tempat tujuan. Abimanyu akan segera berlari keluar tepat setelah pintu dibuka. 

Suara orang-orang yang saling berbicara satu sama lain terdengar samar-samar dari tempat Abimanyu. Bukan hanya satu atau dua orang yang terdengar. Laki-laki itu megumpulkan seluruh kekuatannya di kaki dan bersiap untuk kabur.

Kriet..

"Aku katakan padamu, sebaiknya kau membius——Argh...." seorang pria berkumis yang membuka pintu kontainer jatuh terduduk tepat setelah hidungnya dipukul oleh lutut Abimanyu sampai mimisan. Laki-laki itu tersenyum miring kemudian melompat keluar dari kontainer dan kabur.

Being AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang