d u a p u l u h e n a m

8.1K 764 81
                                    

⚠️Peringatan⚠️
Chapter ini mengandung unsur keagamaan, tidak bermaksud menyinggung pihak manapun atau agama apapun. Jika tidak berkenan harap tinggalkan chapter!

Arata mememberikan ponsel yang layarnya sudah menghitam itu pada Akira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arata mememberikan ponsel yang layarnya sudah menghitam itu pada Akira. Ia menghela napas panjang sebelum akhirnya menyenderkan punggung ke kursi mobil. Pria paruh baya tersebut merasa ada sesuatu yang sedang ditutupi oleh putrinya tetapi dia tidak bisa bertanya lebih jauh. 

Hanya setelah kehilangan ingatan, hubungan dirinya dan putri tunggalnya itu menjadi lebih baik. Bahkan saat Arata mengatakan tentang Vaneshaa sekalipun kepada Aurora, gadis itu tetap bergeming. Seolah cerita tentang ibu yang begitu dicintai oleh Aurora hanyalah kisah orang lain. 

"Hey Aki, bagaimana dengan anak yang dikirim putriku ke Jepang untuk pelatihan?"

"Ah anak itu," Akira segera melihat tabloid untuk membacakan laporan yang dikirim oleh pusat pelatihan killer padanya. Laporan perkembangan tentang seorang remaja yang dikirim oleh putri bos ketua ke sana. "Menurut Okashira Jung Haewon, dia mempunyai ketahanan fisik yang sangat baik dan mampu mengimbangi seluruh pelatihan calon killer lain dalam waktu 6 bulan ini. Dia juga berhasil bertahan dari penindasan yang diberikan oleh senior killer di sana. Bahkan Okashira Jung Haewon juga cukup terkejut melihat perkembangan orang rekomendasian nona yang sudah seperti mutan itu."

"Jadi dia cukup bagus untuk menjadi orang putriku maksudmu?" tanya Arata menatap dingin lurus ke depan setelah mendengar sedikit laporan tentang remaja laki-laki itu.

"Iya bos ketua." ujar Akira sambil melihat-lihat laporan lain.

"Kita tidak bisa membiarkannya begitu saja. Aku memang ingin meletakkan seseorang yang sangat kuat disamping putriku. Tetapi jika dia terlalu kuat juga akan sulit bagi putriku untuk mengendalikannya dan bisa menjadi ancaman yang dapat membahayakan di masa depan. Kita harus memakaikan 'kalung anjing' di leher anak itu agar tidak dapat melawan Aurora. Karena sejak awal anak itu bukan orang kita tetapi orang putriku. Dia berbeda dengan Renji," Arata melipat kaki kanan di atas kaki kiri. "Masukkan dia ke ruang sugesti. Kita harus mengikatkan 'kalung anjing' pada lehernya."

Akira yang sedang menggulir layar tabloid seketika membelalak lebar sebab sangat tahu apa arti ruang sugesti bagi para killer Akazuki famili. "Bos ketua, saya bukannya menentang perintah anda. Tetapi dilihat dari usia dan pengalaman anak itu. Ruang sugesti mungkin saja terlalu kuat dan berbahaya bagi dirinya. Bagaimana jika mentalnya tidak dapat bertahan dan berakhir mati di sana? Apa yang akan dikatakan oleh nona pada kita?"

"Jika Haewon menuliskan laporannya dengan benar maka anak itu bisa bertahan di ruang sugesti meski dia menjadi sekarat dan hampir gila. Aku tidak peduli entah dia akan berubah menjadi seorang idiot, ps*kopat, atau anjing gila. Dan yang aku mau itu hanyalah seorang predator yang mengetahui dengan baik siapa majikannya. Lalu baginya menjadi budak demi Aurora merupakan satu-satunya jalan dan pilihan untuk hidup." jelas Arata mengatakan hal yang cukup berat untuk Akira.

Being AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang