t i g a p u l u h s e m b i l a n

6.1K 904 434
                                    

⚠️warning⚠️
chapter ini mengandung adegan kekerasan dan mature yang bisa membuat para pembaca tidak nyaman, harap bijak dalam membaca

⚠️warning⚠️chapter ini mengandung adegan kekerasan dan mature yang bisa membuat para pembaca tidak nyaman, harap bijak dalam membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salah satu ruangan yang menjadi basecamp geng Algebroz di sekolah kini dipenuhi dengan isak tangis seorang gadis. Suara tangis yang tersedu-sedu itu terdengar begitu memilukan bagi siapapun yang mendengarnya. Bastian yang baru masuk ke basecamp langsung menatap sosok Nick dan Ariane yang sedang duduk di atas sofa dengan posisi dimana Ariane dipangku oleh Nick.

"Ada masalah apa?" tanya Bastian menarik satu buku di laci dan duduk di seberang sofa Nick.

"Ariane diganggu oleh beberapa murid reguler. Mereka membicarakan tentang dirinya dalam konteks negatif dan juga ada rumor yang mengatakan dia menjadi p*lacur Nick." sahut Kenzo yang sedang berkutat layar tabloid. Memeriksa hasil investasinya hari ini.

Bastian membuka halaman buku yang sudah ditandai. "Apa kau ingin aku mengurusnya, Nick?"

"Ya, aku mengandalkanmu." sahut Nick mengusap rambut Ariane lembut. Punggung gadis itu masih bergetar menahan tangis. 

Abimanyu yang sedang tidur di sofa panjang bagian lain terbangun saat mendengar notifikasi pesan yang datang dari ponselnya. Dengan malas, dia melihat pesan yang masuk. 

Andy:

Sent a picture

Teror toilet berhasil

Abimanyu tersenyum saat mendapat kiriman foto pintu toilet yang dikunci dengan batang pel. "Wah, giat juga ya mereka."

Laki-laki itu berdiri dan menghampiri Bastian. Abimanyu merogoh saku seragam depannya. "Bas, apa aku bisa membeli 'permen' ini lebih banyak lagi? Akhir-akhir ini anak-anak yang mengikutiku begitu bersemangat saat aku memberikan tugas dengan imbalan 'permen' pada mereka."

Bastian terdiam beberapa detik lalu menutup buku yang sedang dibaca. "Apa kau memberikannya pada murid Noble academy, Abimanyu?"

"Jika iya, memang apa salahnya?" sahut Abimanyu bersikap santai.

Bastian menghela napas lalu berdiri dan meletakkan kembali buku di laci. "Aku akan mengirimkannya lagi padamu. Jangan digunakan untuk hal yang tidak penting. Meski harganya lebih murah dibanding barang yang lain, aku harus tetap menjaga pemasokannya agar tidak terjadi inflasi."

"Ya ya, aku mengerti. Aku akan langsung membayarmu di muka setelah  barangnya sampai." ujar Abimanyu yang dianggguki oleh Bastian.

Bastian menatap Nick sebelum keluar dari basecamp. "Jangan terlalu sering menunjukkan celah, Nick. Itu hanya akan menjadi mangsa empuk musuh-musuhmu. Semakin kau menyayanginya semakin harus pula kau menyembunyikannya. Melepas Bella di saat seperti ini bukanlah hal yang bagus."

"Anak itu kenapa tiba-tiba berbicara hal jelek begitu?" ucap Abimanyu yang tidak mengerti apa maksud dan inti dari perkataan Bastian. "Yah bukan urusanku juga. Selama dia memasok 'permen' ini padaku."

Being AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang