e m p a t p u l u h l i m a

4.1K 660 325
                                    

Renji menatap dingin pada Nevan yang baru saja keluar dari kamar tidur Aurora di tengah malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renji menatap dingin pada Nevan yang baru saja keluar dari kamar tidur Aurora di tengah malam. Pria itu berdiri di sisi kiri pintu.

"Seorang anjing yang menginginkan majikannya itu tabu, Nevan." ucap Renji tepat saat Nevan melewatinya.

Nevan terdiam lalu tersenyum dan menatap balik Renji. "Saya tidak mengerti apa maksud anda, tuan Renji?"

Renji yang awalnya sedang bersedekap di depan dada menegakkan punggung. "Jangan melewati batas. Kita hanyalah bawahan, anjing yang digunakan untuk menjaga dan melindungi."

Senyum Nevan masih di sana. "Tentu saya tahu itu, tuan Renji. Tanpa anda tegaskan pun saya tahu."

Renji menyipitkan mata. "Aku sadar kemampuanmu sudah meningkat. Kau juga semakin hebat karena itulah aku percaya kau bisa menjaga nona Aurora dari dekat. Dan karena alasan itulah aku mengabulkan keinginanmu untuk menempatkanmu dalam satu kelas dengan nona."

"Saya benar-benar berterima kasih atas hal itu, tuan Renji." balas Nevan dengan sedikit membungkuk.

Renji tahu ada yang tidak beres dengan Nevan setelah dia kembali. Waktunya hanya satu tahun di pelatihan, bahkan jika dia berbakat seharusnya pemikirannya juga tidak berubah sampai seekstrim ini.

"Know your place, Nevan. Aku tidak akan tinggal diam jika kau macam-macam dengan nona. Kita lihat seberapa kuat dirimu berkembang. Jika sekali saja kau terlihat mengecewakan. Aku tidak akan segan-segan membuangmu kembali ke jalanan." ancam Renji serius, menyadari potensi berbahaya Nevan terhadap Aurora.

Nevan menyeringai. Tidak merasa terancam sama sekali dengan kata-kata Renji. "Bagaimana jika nona tidak ingin membuang dan terus mempertahankan saya? Apa keputusan yang akan anda ambil sebagai tangan kanan nona Aurora?"

Renji mengernyitkan dahi. Merasa ada maksud tertentu di balik pertanyaan Nevan. "Apa maksudmu?"

Nevan terkekeh kecil. Ia berjalan menuju jendela yang ada di sisi koridor dimana langsung memperlihatkan view bagian belakang mansion yang sebagian dipenuhi taman bunga.

"Perlahan anda menyadarinya, bukan?" Nevan menatap dalam ke arah taman bunga. "Perubahan dalam diri saya. Nona mungkin saja juga sudah menyadarinya juga sebelum anda tetapi beliau tetap bersikap seolah tidak ada apa-apa. Apa anda tahu apa artinya itu?"

Nevan berbalik. Memandang Renji sembari menyeringai. Cahaya bulan masuk melewati jendela, membuat bayangan Nevan terlihat jelas di lantai kediaman.

"Bahkan jika nona tahu seperti apa sosok saya yang sebenarnya, dia tidak akan mengusir atau membuang saya. Karena pada dasarnya nona membutuhkan saya dan saya membutuhkan nona. Ini adalah hubungan antara dewi dan hambanya yang tidak bisa diganggu manusia sepertimu, tuan Renji." jelas Nevan tersenyum creepy.

Renji merinding. Bulu kuduknya seketika meremang. Ia mengepalkan tangan. Walau ada beberapa hal yang tidak dimengerti tetapi pria itu dapat memahami apa maksud dan inti perkataan Nevan.

Being AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang