d u a p u l u h

9.5K 803 6
                                    

Aurora kembali ke kediaman Akazuki sebelum acara perjamuan makan makam itu berakhir berakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aurora kembali ke kediaman Akazuki sebelum acara perjamuan makan makam itu berakhir berakhir. Dia tidak peduli dengan sopan santun atau yang lainnya karena dirinya sudah mengetahui langkah apa yang harus diambil sekarang untuk ke masa depan.

Renji yang menunggu Aurora bersama para ajudan konglomerat yang lain segera menghampiri majikannya ketika Aurora mengatakan dia sudah menunggu di mobil. Renji duduk di kursi samping kemudi lalu melirik ke arah gadis cantik di belakangnya yang menyeringai senang. Sepertinya hal yang bagus sudah terjadi saat di perjamuan.

"Bagaimana perjamuan hari ini nona? Apakah cukup untuk memuaskan anda?" tanya Renji setelah memasang sabuk pengaman dan menyuruh supir untuk mulai berkendara.

Aurora masih menyeringai. "Cukup baik meski keluargaku terus diremehkan di sana," Gadis itu teringat sesuatu. "Oh ya Renji bisa kau cari tau apa yang kuminta?"

"Apapun nona. Silahkan katakan saja pada saya." ujar Renji.

"Bisa kau cari tau tentang Bellavia Giselle Farfalla? Dia putri bungsu dari calon dewan menteri Luksemburg , aku tidak tau siapa nama ayahnya tetapi dia memiliki banyak hubungan dengan keluarga Akarsana," ucap Aurora melihat pemandangan malam kota paris yang masih ramai meski sudah lewat tengah malam. "Ah dan juga cari tau tentang keluarga Jiang di Italia, sepertinya mereka memiliki hubungan dengan keluarga Lee. Juga tolong buatkan aku jadwal pelatihan fisik. Aku perlu melatih kekuatan fisik lemahku."

"Baik nona!" Renji menulis seluruh perintah Aurora di tabloid. Tidak lama mereka sampai di bandara. Renji mengikuti langkah Aurora menuju gate tempat jet pribadi mereka berada setelah melakukan beberapa pemeriksaan. Dengan cepat dan tepat, gadis itu masuk ke jet pribadi yang langsung disambut hangat oleh dua pramugari. Mereka menawarkan pelayanan pada Aurora dan Renji selama pilot sedang bersiap menerbangkan pesawat.

"Renji, sejauh ini sebanyak apa keuntungan yang sudah kita dapat dari saham Triangle Medicare?" ujar Aurora setelah memasang seatbelt dan menerima camilan malam dari seorang pramugari.

"Sampai saat ini trading Triangle Medicare menunjuk ke angka 800.000 dan dana yang kita dapat dari penanaman saham di sana sebanyak 52.64 miliar euro nona." jelas Renji membaca setiap data yang tertera pada tabloid.

Aurora menarik satu sudut bibirnya naik. Ia melihat kota Paris yang nampak begitu kecil dari tempatnya.  Lampu-lampu kota yang berkerlip dan menara Eiffel yang berada di tengah sebagai ikon kota Paris terlihat begitu memukau. "Jual seluruh saham Triangle Medicare yang kita punya ke para broker lintah menjijikkan tempat kita meminjam uang. Kuyakin mereka akan kegirangan mendapatkan banyak saham Triangle Medicare yang harganya sedang tinggi ini."

"Lalu setelah itu apa langkah kita selanjutnya nona?"

"Menunggu."

"Me-nunggu?" Renji mengernyit.

Being AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang