e m p a t p u l u h e m p a t

4.3K 794 386
                                    

⚠️WARNING⚠️
Chapter ini mengandung unsur kekerasan dan mature. Harap bijak dalam membaca dan jangan ditiru!

 Harap bijak dalam membaca dan jangan ditiru!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi bagaimana?"

"Apanya?"

"Tugas kita," Ruichi berdecak seraya memasang sarung tangan dan memasukkan beberapa peralatan ke ikat pinggang.

"Hanya mengacaukan, bukan menghancurkan," ucap Yumiko memasang earphone di satu telinga dan memasang yang lain pada telinga Ruichi. "Clark? Bagaimana? Apakah suara kami terdengar jelas?"

"Aku bisa mendengarnya," sahut suara dari seberang yang terdengar di earphone. "Bagaimana persiapan kalian?"

"Hampir selesai." Yumiko mengambil beberapa peluru untuk dimasukkan ke dalam saku celana.

"Sudah lama sekali kami tidak melakukan misi penyelundupan seperti ini, jadi seperti apa target kita?" tanya Ruichi yang dibalas helaan napas Yumiko.

"Bukankah aku sudah mengirim file informasi tentang target padamu. Sudah kuduga kau pasti tidak membacanya." sahut Yumiko.

"Target kita adalah Arjuna Bamantara, tidak perlu dibunuh tetapi kalian bebas membunuh penjaganya jika memang dibutuhkan. Minimalisirkan serangan terhadap keluarga Bamantara. Nona Aurora hanya ingin melemahkan Bamantara, bukan menghancurkan mereka," jelas Clark menatap layar laptop super canggih yang penuh kode-kode. "Bagaimana dengan kontrak digitalnya? Apa kau sudah mempersiapkannya, Yumiko?"

"Semua sudah kupersiapkan sesuai perintah nona Aurora." sahut Yumiko.

"Bersiaplah, aku akan segera membuka pintu belakang mansion utama Bamantara." ucap Clark seraya mengetik-ngetik di laptop.

Ruichi dan Yumiko saling memandang satu sama lain lantas terjun bebas dari helikopter. Mereka melihat kebun belakang mansion Bamantara kemudian memanfaatkan pepohonan yang ada di sana untuk mendarat.

Srekkk...

Srushh...

Tap!

Ruichi dan Yumiko berhasil mendarat dengan selamat. Keduanya melihat ke arah belakang kebun dimana pohon tertinggi berada. Melihat bayangan Clark di sana. Yumiko mengambil segenggam tanah yang berpasir dan dimasukan ke dalam saku.

Ruichi memutar pisau belati di tangan kanan lantas menyeringai. "Mari kita mulai dramanya."

Ting!

Unlocked

Yumiko memegang pistol. Matanya mengedar tajam dan awas ke sana kemari. Ia dan Ruichi saling melindungi punggung masing-masing. Keduanya sudah berhasil masuk ke lorong utama mansion Bamantara dimana pilar-pilar besar bejejer menopang bangunan.

Ada banyak ornamen yang dipajang
dan ukiran-ukiran klasik sepanjang lorong. Jelas sekali hal ini dilakukan untuk menegaskan hubungan antara royal family dan Bamantara famili.

Being AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang