e m p a t p u l u h

4.2K 841 412
                                    

⚠️WARNING⚠️
Chapter ini mengandung adegan kekerasan dan mature, harap bijak dalam membaca dan tidak untuk ditiru!

⚠️WARNING⚠️Chapter ini mengandung adegan kekerasan dan mature, harap bijak dalam membaca dan tidak untuk ditiru!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jarang sekali melihat anda pulang lebih awal, nona." ucap sang sopir saat Aurora masuk ke dalam mobil. Aurora melihat mobil hitam di belakangnya dari kaca bagian tengah. "Apa yang di belakang mobil kita itu adalah para bodyguard?"

"Ya, nona. Tuan Renji memerintahkan kami untuk membawa anda pulang dengan selamat. Tuan Renji mengatakan firasatnya sedang tidak bagus." jawab sang sopir mengenakan sabuk pengaman.

Aurora mendengus geli. "Padahal dia pintar tapi masih saja mengandalkan firasat. Ayo jalan pak."

Mobil mulai bergerak bersamaan dengan mobil para bodyguard yang berjaga di belakang. Aurora sudah melayangkan surat perang terbuka pada Abimanyu. Harusnya hanya tinggal menghitung jari saja sampai dia mengirim orang lagi untuk mengganggu Aurora.

Jalur lalu lintas hari ini tampak lengang. Mungkin karena bukan jam sibuk sehingga jalan terlihat lebih luas dari biasanya. Aurora bisa melihat videotron-videotron yang menampilkan brand iklan artis-artis terkenal yang diantaranya terdapat Areum.

Sebenarnya Aurora berhasil mencairkan seperempat asetnya di bank sentral Eropa. Siapa sangka bahwa wanita bernama Vaneshaa itu sangat pandai mencuci dan melakukan penggelapan dana? Karena Aurora berhasil mencairkan 600 miliar won atau senilai 413 juta euro untuk menjadi modal awal investasi pada Areum dan Michael.

Aurora sedikit mengantuk lalu melirik kaca spion tengah lantas tersentak. Ia segera melihat ke belakang dan melihat bahwa mobil hitam para bodyguard menghilang dari jalan. Gadis itu menggertakan gigi, tahu dengan jelas apa yang mungkin sedang terjadi. Tanpa merasa panik, Aurora mengirimkan sinyal lokasi pada Renji lewat smartwatch.

"Pak, tolong tetap lurus. Jangan berbelok di flyover depan." ucap Aurora mematikan ponsel.

Sang sopir segera memahami situasi. "Baik nona."

Tetapi sayangnya perkiraan Aurora salah. Karena dari awal bukan itu rencana mereka.

Wush.....

BRUAGHHHHH.....

BRUGH.....

BUGH....

Tanpa siapapun prediksi sebuah mobil putih berkecepatan tinggi baru saja menabrak badan mobil Porsche 911 sampai mobil itu terlempar dan terbalik jatuh hingga menghantam pembatas jalan. Seketika lalu lintas menjadi macet karena terhambat badan mobil Porsche 911 yang menghalangi jalan.

Aurora melihat cahaya samar-samar diiringi nyeri pada sekujur tubuhnya. Darah mulai menetes dari kepala. "Breng...sek..."

°°°

Byurrr....

"Akh....." erang Aurora saat air dingin mengenai tepat ke kepalanya. Matanya perlahan terbuka dan melihat ada sekelompok pria mengelilinginya. Gadis itu segera memperhatikan sekitar. Tampaknya sekarang dirinya sedang berada dalam sebuah bangunan pabrik lama yang sudah ditinggalkan.

Being AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang