e m p a t p u l u h s a t u

5.1K 746 646
                                    

Prang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prang....

"COBA KAU BILANG SEKALI LAGI!"

"Ma-maaf tuan muda Abimanyu. Sepertinya tim pekerja kotor sudah dikalahkan oleh orang-orang dari keluarga Akazuki. Karena saat tengah malam kami datang untuk mengambil klip video, semua orang yang ada di sana sudah mati." ucap seorang pria yang datang untuk melapor.

"Mati? Apa kau yakin?" sahut Kenzo mengernyit bingung mendengar laporan tersebut.

Pria itu mengangguk kecil. "Ya, tuan muda Dae. Situasi di pabrik lama saat kami sampai hanya tersisa mayat tim pekerja lalu tidak ada tanda-tanda keberadaan tubuh nona Akazuki. Sehingga kami menarik kesimpulan bahwa dia diselamatkan oleh famili-nya. Kami membawa beberapa foto TKP yang bisa anda sekalian lihat."

Kenzo dan Bastian menerima foto-foto tersebut sementara Abimanyu sedang mengepalkan tangan menahan amarah. Kenzo dan Bastian mengamati foto-foto itu satu per satu.

"Cara mainnya bukan gaya Eropa sekali. Sudah jelas ini bukan perbuatan orang dari pihak kita. Kejam juga ya caranya." kata Keizo menyeringai setelah melihat foto-foto tersebut.

"Dari fotonya jelas sekali semua ini dilakukan oleh seorang ahli. Nampaknya Akazuki famili punya orang berbakat." timpal Bastian.

"Jadi maksudmu j*lang itu selamat?!" ujar Abimanyu marah.

"Y-ya tuan muda."

"Argh...! Dasar tidak berguna!" Abimanyu melempar semua benda ke segala arah untuk melampiaskan rasa kesalnya yang memuncak. "Dasar orang-orang tidak becus! Padahal kondisinya sudah sekarat dan hampir mati! Tapi kita malah kehilangan dia!"

"Dia punya kebiasaan marah yang hampir mirip denganmu, Zo," ucap Bastian lantas berdiri dari duduknya. "Aku selesai dengan permainan kartunya. Sebaiknya kau urus kasus ini dengan baik, jangan sampai Nick tahu kau sudah menyinggung Akazuki famili tanpa izinnya."

"Kau mau pergi kemana?" tanya Kenzo melihat Bastian mengambil jaket dan kunci mobil.

"Menghancurkan bukti. Aku tidak ingin terlibat dalam kekacauan Abimanyu. Sepenuhnya itu adalah salahnya." balas Bastian keluar dari ruangan.

Kenzo terdiam. Karena Abimanyu sebelumnya membeli 'permen' lewat Bastian, sudah pasti Nick akan mempertanyakannya. Jadi dia mau 'cuci tangan' ya?

"Kan hari ini aku sudah mengatakannya padamu, jangan usik Aurora. Jika kau memang ingin menghabisinya buatlah terlebih dahulu rencana luar biasa untuk menjebak gadis itu." ujar Kenzo menghela napas.

"Berisik! Diam kau, Kenzo!" bentak Abimanyu penuh emosi.

Kenzo justru tergelak. Ia memanggil orang suruhannya untuk mendekat. "Jadi kau mau bagaimana mengurus sisanya, Abimanyu? Kuyakin gadis itu tidak akan akan diam saja setelah kau culik."

"Ini sedang aku pikirkan!" balas Abimanyu kesal.

"Otakmu itu kan hanya bisa ber-progress 10% saja. Mana bisa kau menemukan solusinya dalam waktu singkat," ucap Kenzo memaparkan fakta. "Yang ada hanya cara-cara pasaran dan murahan saja yang bisa kau temukan."

Being AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang