LAST

4K 152 23
                                    

¤Game over, I lose.¤

Pagi-pagi Azura sudah dihadapkan dengan tatapan sinis dari Putu. Bukannya membalas dengan sinis juga, Azura malah mengacuhkannya dan menawari ayam goreng yang Ia bawa. Martin tidak pernah tahu alasan mereka berdua tiba-tiba menjadi sedingin ini, padahal waktu di sekolah, mereka baik-baik saja.

"Awas aja lo!" ucap Putu saat Martin lebih dulu pergi.

Azura mengedikkan bahunya, "Iya. Gue bakal hati-hati. Jangan khawatir gitu dong, gue jadi GR nih."

Putu mendengus kesal lalu pergi keluar rumah membawa tas selempang berwarna merah. Sedangkan Azura melanjutkan sarapannya dengan tenang. Pagi ini, Azura harus mengurus semua keperluan kepindahannya di sekolah. Dan lusa, Ia harus berangkat meninggalkan kenangannya di tempat ini.

Setelah menghabiskan ayam gorengnya, Ia menghampiri Bi Ana untuk mencium punggung tangannya. Hari ini adalah hari terakhir Bi Ana bekerja disini, tentu saja ini hal berat yang dirasakan Bi Ana. Karena semua tahu, Bi Ana sudah menganggap Azura sebagai anak kandungnya sendiri.

"Jangan lupain Bibi ya Non! Bi Ana bakal kangen kamu. Kangen kenakalan kamu, kangen manja kamu, pokoknya kangen semua deh!" ucap Bi Ana sambil mengusap-usap rambut Azura yang tergerai.

"Iya, Bi. Ara juga bakal sering nelpon Bibi kok. Kalo Ara mau kesini, nanti Ara kabarin."

ΦΦΦ

"ASALKAN KAU BAHAGIA..."

"Diem nggak lo!"

"Suruh diem pacar lo!"

"Ampuuun! Kadal Zimbabwe nggak bisa diem. Gue lakban lama-lama mulut lo!"

Althea hanya geleng-geleng kepala saat Leo menyanyi keras seperti ini. Dengan cengirannya, Cherise menghentikan Leo yang menyanyi di atas panggung aula itu. Sedangkan Azura dan Auriga tertawa ngakak, karena Cherise dan Leo sudah persis dengan Ibu dan Anak yang kena marah.

"Akhirnya diem juga," ucap Althea sambil meneruskan menulis di buku tulisnya.

Saat ini, mereka berenam berada di aula untuk belajar bersama. Waktu ini dimanfaatkan mereka sebagai waktu belajar terakhir bersama Azura. Ini memang sudah direncanakan, buktinya sekarang hampir semua jenis makanan dan minuman di kantin diborong ke aula hanya untuk sekedar menemani mereka belajar. Khusus untuk Tarendra, Ia benar-benar seperti macan kelaparan melihat semua makanan itu.

"Makan aja tuh semua! Gue beliin gratis buat kalian," kata Leo yang sibuk menyalin jawaban milik Auriga.

Dengan semangat empat lima, Tarendra merebut beberapa makanan dan membuka bungkusnya. Matanya berbinar saat melihat ini semua. Sedangkan yang lain hanya geleng-geleng kepala melihat Tarendra seperti itu. Kecuali Althea, Ia menahan malu melihat tingkah Tarendra.

"Nulis apaan sih?" Azura berusaha mengintip Auriga yang sedang sibuk menulis sesuatu.

"Bentar, jangan liat dulu."

Azura mengedikkan bahu. Lebih baik Ia melanjutkan membaca buku Sejarah di genggamannya dari pada bosan menunggu Auriga yang tengah menulis sesuatu itu.

"Nanti ngumpul di kafe Andromeda yuk! Ajakin Mikko sama Riyan sekalian. Itung-itung salam perpisahan buat Azura," kata Tarendra tiba-tiba.

Game Over (Completed)Where stories live. Discover now