"mom baik baik saja Ibra, jangan kemari. Aku akan menemui Kaisar secepatnya"
"....."
"Ya, biarkan saja"
"....."
"Baiklah"
Jennifer El Rhodes mematikan segera panggilannya dengan Ibrahim, putra keduanya. Saat ini ia berada di salah satu rumah singgah Kaisar, sialnya sang putra justru tidak di tempat.
Ia mengecek beberapa foto yang dikirimkan Kaisar kepadanya, kebanyakan diambil secara diam-diam. Hanya foto sederhana, namun senyum sosok itu mampu membuat istri perdana menteri Austria tersebut menangis haru.
Ia menyentuh layar ponsel, mengelusnya seakan mengelus pipi Guin yang tersenyum ketika membeli Thai tea.
Semua berasal dari kesalahpahaman antara dirinya dengan dengan Alexander Rhodes. Suaminya. Lalu singkat cerita mereka memutuskan untuk berpisah hingga Jennifer bertemu dengan Lucas, duda satu anak yang akhirnya menikahinya. Untuk beberapa saat mereka bahagia, namun semua berubah ketika suatu malam Alexander kembali dan menjebaknya.
2 minggu kemudian ia dinyatakan positif hamil. Anak Alexander. Disaat dia masih menjadi istri Lucas. Hingga dirinya dan Lucas berpisah, Jennifer belum mengucapkan kebenaran tentang Guin. Ia merasa sangat bersalah. Sementara di satu sisi Alexander terus berusaha memburu dan melenyapkan Guin. Pria itu menganggap kehadiran Guin akan membuat Jennifer pergi darinya.
Pria konyol. Batin Jennifer
Wanita itu beranjak, berniat pergi ke suatu tempat.
_______________________________________________
Guin sedang memasak nasi goreng ketika pintu apartemennya berbunyi. Hari ini ia memutuskan menginap di apartemen mumpung sedang tanggal merah. Bukan apa-apa, takutnya Melly atau temannya yang lain tiba-tiba datang ke rumahnya. Guin tidak siap harus menjelaskan semuanya.
"Tumben Cepet banget lari paginya" Guin mengira itu adalah Airlangga dan Kaisar, namun setelah membuka pintu. Guin bingung sendiri melihat seseorang dibalik pintu.
"Saya mencari Kaisar" ucap wanita itu.
Amboii, selera kakaknya boleh juga. Wanita di depannya ini sangat, sangat berkharisma dan kacamata hitamnya membuatnya terlihat hot. Batin Guin.
"Oh, Baik silahkan masuk. Kaisar sedang lari pagi dengan mas Airlangga. Sebentar saya hubungi dulu" Guin mengantarkan wanita tersebut di ruang tamu.
Jennifer duduk tenang, di balik kacamata hitamnya ia terus mengawasi gerak-gerik Guin. Cara gadis itu tersenyum mirip sekali dengan Alexander, membuatnya mendecih.
"Tunggu sebentar ya kak, 5 menit lagi mereka sampai. Hehe. Kalo boleh tahu kakak siapanya Kaisar. Pacarnya ya?"
Jennifer tersenyum tipis. Ia berusaha menormalkan detak jantung dan kegugupannya di depan Guin. Demi Tuhan ia ingin menangis dan memeluk putrinya ini.
"Saya orang yang berjasa dalam hidup Kaisar, kami sangat dekat " ucapnya agak gugup.
"Sepertinya kakak bukan orang Indonesia, logatnya beda. Tapi enggak papa. Tunggu sebentar, sepertinya mereka datang." Guin berlalu meninggalkan Jennifer. Lalu bersama dengan Airlangga dan Kaisar, Guin menghampiri tamunya.
Guin cukup terkejut ketika wanita tadi membuka kacamatanya. Guratan halus nampak dimatanya. Apa mungkin Kaisar menyukai tante-tante?.
Kaisar mengumpat di tempatnya, sementara Airlangga berlalu menghambur dan memeluk Jennifer.
"Saya senang mama datang"
Kaisar ikut mendekat dan memeluk singkat mamanya.
"Long time no see mom, She is here" Kaisar memberi tahu dan diangguki oleh Jennifer.
YOU ARE READING
The Minister is Mine
General FictionTidak ada yang tahu jika gadis biasa seperti Guinina Larasati adalah istri dari seorang Menteri Pertahanan negara ini. C'mon apa sih hebatnya Guin? Namun secara perlahan-lahan rahasia rahasia mengenai kehidupan Guin membuat orang lain merasa sangat...