28. Dia Ratunya

11.3K 871 23
                                    

Malam ini Alexander akan pulang ke Austria, mengingat tugasnya untuk menjalankan roda pemerintahan sangat penting. Guin terlihat tidak bersemangat mengantarkan ayahnya. Namun Airlangga memberinya pengertian bahwa Guin bisa bertemu dengan Alexander kapanpun ia mau. Ibra akan mengikuti Alexander untuk pulang, ada banyak bisnis yang harus dia tangani. Sementara Kaisar dan ibunya akan tinggal di Indonesia untuk menemaninya.

Guin terperangah ketika ikut masuk ke jet peribadi ayahnya, benar-benar mewah dan futuristik.

"Kak, fotoin aku sama Daddy dong" pintanya kepada Ibrahim. Diakhir sesi foto Ibrahim meminta kru pesawat untuk mengambil fotonya juga, satu frame lengkap dengan Airlangga.

"Share kuy, nanti ku posting di Instagram ku" Ibra membalas.

Ia memeluk singkat Guin dan ibunya, mengabaikan Kaisar yang sedang dirangkul oleh ayahnya. Ibra mencium adanya bisnis diantara mereka berdua.

_________________________________

"Guin, gue masih engga bisa percaya deh. Sumpah ibu Lo bule banget. Pantes dulu pas kita di Jogja ada bule yang ngaku kakak Lo. My God jadi dia beneran kakak Lo. Hebat. Bibit unggul semua. Ck ck"Guin tertawa kecil mendengar Melly mengomentari ibu dan kakaknya.

"Oh iya, pacar Lo kemana. Kok gue udah nggak pernah denger Lo nyebut doi." Rani menimpali.

" Gue sama dia udah ganti status guys, "

"Putus? Yah, belum juga ketemu pacar Lo yang bikin kita penasaran. Kok udahan sih"

"Ganti status jadi pasutri"

"What!!" Melly dan Rani langsung duduk tegap.

"Ya ampun, gak ibu Lo gak pacar Lo mereka sama-sama gercep banget. Tapi gue masih penasaran siapa suami, eh doi Lo. Kata kuncinya doi aja biar aman mau ghibahin " Rani melanjutkan.
" Jangan-jangan si Gabriel nih doi Lo? Kan kemarin dia yang ngijinin ke kepala prodi soal Lo yang sakit"

"Bukanlah, Gabriel itu ternyata temen kakak gue. "

"Spill Guin, minimal nama belakangnya lah, siapa tahu ternyata doi Guin adalah crazy rich sekitar sini"

"Yeh, si Melly. Perasaan dari kemarin topik Lo nggak jauh-jauh dari crazy rich deh. kenapa-kenapa sini curhat ke mamah" Rani menghadap Melly memberi petuah.

"ck ck mamah "

"Besok kan weekend, nah main aja ke rumah. Doi stay kok. Sekalian aku mau ngenalin kalian ke keluarga ku "

Melly dan Rani mengangguk setuju.

Malam harinya Airlangga mengajak Guin menghadiri pernikahan putra bungsu presiden yang digelar di kediaman pribadi sang mempelai wanita.

Guin mengenakan brokat berwarna biru yang senada dengan Jas Airlangga malam ini. Rambutnya yang sangat pendek karena insiden kemarin telah ditata rapi oleh hairstylist ibunya.

 Rambutnya yang sangat pendek karena insiden kemarin telah ditata rapi oleh hairstylist ibunya

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Guin melangkah mengikuti Airlangga untuk memberi kado kepada kedua mempelai. Dia senang karena bertemu beberapa menteri yang sering muncul di TV.

"Airlangga, is that your Queen? " Ibu menteri ekonomi menghampiri keduanya, ia mendekati Guin untuk melihat kebenarannya.

Airlangga tersenyum, ia menjabat tangan ibu Ani lalu memperkenalkan Guin secara resmi.

"Benar, dia adalah istri saya. Guinina"

Setelahnya Guin diajak untuk berkeliling oleh ibu Ani. Ia memperkenalkan Guin kepada rekan-rekannya. Mereka juga sempat mencoba gulai kambing di pojokan.

"Suami kamu adalah salah satu menteri terbaik di kabinet kami, dia masih muda namun memiliki kemampuan interpersonal yang bagus." Ibu Ani dengan santai menceritakan Airlangga. Kini mereka berdua duduk bersama istri presiden dan beberapa menteri lainnya. Sedang Airlangga sedang berbincang dengan menteri koordinator hukum dan HAM di meja seberang.

"Kamu terlihat masih muda, masih kuliah?" Ibu Iriana, istri presiden menimpali.

Guin mengangguk mengiyakan.

"Benar ibu, saya masih kuliah semester 6 sekarang."

Obrolan-obrolan lain mengalir. Guin tidak menyangka ibu-ibu ini sangat antusias dan ramah. Bahkan ada yang menawarinya magang di lembaga kementerian jika ia libur semester.

"Guin," Airlangga menghampiri Guin. Sudah waktunya mereka undur diri. Ia berpamitan kepada beberapa rekannya sebelum meninggalkan tempat acara.

" It was okay?" Airlangga bertanya ketika mereka berdua sedang mengantri makanan Take away.

"Umm, mereka ramah sekali." Guin menscroll HP Airlangga untuk melihat beberapa foto yang diambil tadi. Hasilnya bagus sekali.

"Sayang, sini senderan." Airlangga membawa Guin kedalam dekapannya. Ia merindukan momen kebersamaan ini. Mereka bercerita sepanjang perjalanan hingga Guin terlelap.

Airlangga mengusap perut Guin, berharap penerusnya segera datang.

__________________________________

Pagi sekali Guin dibuat kaget dengan kedatangan Melly dan Rani. Mereka berdua sudah duduk nyaman di meja makan bersama dengan ibunya.

"Wow, kalian berdua ini ya, giliran ngampus aja sering telat. Pas disuruh ke rumah gue malah kepagian." Guin ikut duduk, ia mengoleskan selai coklat dan kacang untuk Airlangga dan dirinya. Sedang kedua temannya itu sudah sibuk mengunyah nasi goreng buatan ibunya.

"Untung mom masak banyak hari ini. Sebentar mom bangunkan Kaisar dulu" Jennifer beranjak memanggil putra sulungnya.

Beberapa saat kemudian Airlangga datang bersamaan Jennifer. Membuat Melly dan Rani saling berpandangan.

"Pak Airlangga? Bapak kakaknya Guin"
Rani spontan bertanya. Penampilan Airlangga tanpa cela membuat dirinya takjub. Tampan mapan berwawasan dan menawan adalah gambaran Airlangga pagi ini. Meski hanya memakai pakaian santai, namun tidak mengurangi aura seorang pemimpin yang dia miliki.

Belum sempat Airlangga menjawab, Kaisar datang, ia mencium pipi Guin sebelum ikut duduk di samping Guin.
Mata biru Kaisar sangat menarik, membuat siapapun yang melihatnya akan terhanyut.

Airlangga berdiri ingin menggeplak kepala kakak iparnya, enak saja main cium pipi istrinya. Namun segera ditahan oleh Guin.

"Nah, Rani, Melly.  Perkenalkan dia Kaisar kakak Gue, dan ini Mas Air suami gue" Guin menjelaskan dengan tenang. Ia tidak tahu saja bahwa Melly dan Rani gelagapan sendiri mendengar semua ini.

Demi apa? Seorang Guin, si polos dan pemberani ini jadi istri menteri sekelas Airlangga.

Mereka berdua terheran-heran.

Pantas saja dulu saat Maba, Guin menolak menjadi pacar Presma*. Hal yang bagi mereka sangat spesial.

Bahkan laki-laki macam oppa Korea seperti Gabriel kemarin tidak bisa dibandingkan dengan Airlangga Lynn Marshall.
Jelas sekali Airlangga yang paling bersinar.

______________________________________

Presma: presiden mahasiswa

Ada yang lagi dekat sama Presma atau ketua himpunan jurusan? 🤣
Jangan kaget pas kalian jadian malah sering ditinggal rapat kegiatan. Wkwkwkkk

The Minister is MineHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin