35. GUEST STAR

9.6K 800 22
                                    

Untuk memberi efek yang bagus, video di atas bisa dimainkan setelah Guin teriakin nama penyanyinya. Sambil ikut nyanyi juga boleh, lagunya nggak terlalu nge beat.
Semoga bisa meredakan stress atau beban kalian semua. 💪😘
#AlecBenjamin
_____________________

Melly dan Rani sedang menunggu Guin di sebuah Cafe. Hari ini mereka bertiga janjian untuk hang out bersama. Semuanya terlihat baik-baik saja, sebelum seorang pria muda berhodie navy dengan kacamata hitam besarnya memasuki Cafe.

Suasana berubah riuh.

Banyak pengunjung yang mengabadikan momen pria itu ketika akan memesan minuman.

Kaisar dan Guin yang baru memasuki Cafe ikut melihat ke arah pria tersebut.

"Alec.." Kaisar menghampiri lelaki itu sebentar. Mereka terlibat beberapa percakapan sebelum memesan meja terpisah.

Guin mengambil kesempatan untuk pergi dari kakaknya, ia menuju meja kedua sahabatnya.

"Kalian tahu dia siapa? " Guin bertanya tenang. Melihat betapa antusiasnya orang-orang ia berasumsi bahwa pria tadi mungkin seorang artis. Apa kakaknya berteman dengan artis juga?.

" Gue enggak tahu"
"Sama, gue juga clueless"

Perlahan tapi pasti, Cafe menjadi sangat ramai. Dan setelah semua meja terisi, pihak Cafe menutup akses untuk pengunjung lain masuk.

" Kenapa jadi kayak exclusive time gini ya Cafe nya?" Melly bertanya lebih kepada dirinya sendiri.

"Guin, " Kaisar memanggilnya. Guin segera beranjak menuju meja Kaisar yang terpisah 4 meja darinya.

"Have a seat, Dear. Mulai sekarang Kamu bisa memesan apapun yang kamu mau di cafe ini. And Now, Let's see Alec's performance. "

"You purchase this one? "

"Yep. All in One. Just now"

"Kok bisa? Aku udah menghitung beberapa barang yang kakak miliki, jet pribadi, si Blaze, Porsche, Audi, hotel dan sekarang, barusan. Beli Cafe secara live? " Guin geleng-geleng kepala memikirkan betapa mudahnya Kaisar membeli semua itu.

Ia perlu meriset lebih dalam tentang karir kakaknya satu ini.

"Look" Guin mengarahkan pandangannya ke arah panggung kecil di sudut Cafe. Disana ada seorang pria yang tadi sempat berbicara dengan Kaisar. Begitu suara intro terdengar, Guin tidak bisa menahan diri untuk tidak teriak.

Bagaimana mungkin ia bisa tidak menyadari bahwa pria tadi adalah Alec Benjamin. Penyanyi favoritnya!.

Suara teriakan menggema di seluruh meja.

"Alec. OMG" Guin berteriak kegirangan, ia sampai berdiri untuk melihat lebih jelas sosok Alec Benjamin.

' Alec'

'I love you, Alec'

LET ME DOWN SLOWLY ( yuk sambil nyanyi)

This night is cold in the kingdom
I can feel you fade away
From the kitchen to the bathroom sink and
Your steps keep me awake
Don't cut me down, throw me out,
leave me here to waste
I once was a man with dignity and grace
Now I'm slippin' through the cracks of your cold embrace
So please, please
Could you find a way to let me down slowly?
A little sympathy, I hope you can show me
If you wanna go then I'll be so lonely
If you're leavin', baby, let me down slowly
Let me down, down, let me down, down, let me down
Let me down, down, let me down, down, let me down
If you wanna go then I'll be so lonely
If you're leavin', baby, let me down slowly.
Cold skin, drag my feet on the tile
As I'm walking down the corridor
And I know we haven't talked in a while
So I'm looking for an open door
Don't cut me down, throw me out, leave me here to waste
I once was a man with dignity and grace
Now I'm slippin' through the cracks of your cold embrace
So please, please
Could you find a way to let me down slowly?
A little sympathy, I hope you can show me
If you wanna go then I'll be so lonely
If you're leavin', baby, let me down slowly
Let me down, down, let me down, down, let me down
Let me down, down, let me down, down, let me down
If you wanna go then I'll be so lonely
If you're leavin', baby, let me down slowly
And I can't stop myself from fallin' (down) down
And I can't stop myself from fallin' (down) down
And I can't stop myself from fallin' (down) down
And I can't stop myself from fallin' (down) down
Could you find a way to let me down slowly?
A little sympathy, I hope you can show me
If you wanna go then I'll be so lonely
If you're leavin', baby, let me down slowly
Let me down, down, let me down, down, let me down
Let me down, down, let me down, down, let me down
If you wanna go then I'll be so lonely
If you're leavin', baby, let me down slowly
If you wanna go then I'll be so lonely
If you're leavin', baby, let me down slowly.

Suara riuh tepuk tangan terdengar, Guin yang baru sadar lagunya telah selesai, ikut bertepuk tangan heboh.

"Keren banget" teriaknya.

Alec menghampiri meja Kaisar dan Guin setelah ia menyelesaikan satu lagunya. Ia mengamati Guin sebentar lalu memandang Kaisar dengan wajah bertanya.

" She is the reason, why Airlangga invited you here."

"Wow, so you're Airlangga's wife? Guinina Larasati. It's true?" Alec takjub dengan perawakan Guin. Pantas saja Airlangga tergila-gila, gadis ini manis sekali.

" Yes, Airlangga is my husband" jawab Guin dengan tetap mempertahankan wajah tersenyumnya.

"watch your eyes, Lec. She is my sister. "Kaisar menggeram ketika melihat Alec terpesona kepada adiknya.

Alec cukup terkejut dengan berita ini, pasalnya wajah Guin tidak kebaratan sama sekali. Matanya juga coklat kehitaman.

"Kak, fotoin. Please. Oh ya, Melly sama Rani" mengabaikan perseteruan kecil itu, Guin segera menarik kedua sahabatnya mendekati Alec. Mereka berempat berfoto bersama.

Guin memeluk Kaisar singkat.
"Makasih kakakku yang paling rich, semoga ini bukan hasil main tuyul atau babi ngepet ya kak" ia menepuk-nepuk punggung kakaknya agak keras.

"Aduh, kok kakiku di injak sih kak" Guin memegang kakinya yang diinjak Kaisar, sedang pria itu justru berlalu sambil menggiring Alec keluar Cafe.

" Kakak durjana, sungguh tega sekali."
_________________________________________

"Sayang, kamu lagi nonton apa?" Airlangga menghampiri Guin yang sedang khidmat menonton berita.
Seharian ini dia menitipkan Guin kepada Kaisar, yah, setidaknya istrinya aman bersama Kaisar.

Terkuak sudah. Bilangnya dapat warisan. Rupanya hasil ngepet se kecamatan.

"Mas, sini deh. Aku masih penasaran darimana Kak Kaisar dapat duit. Dia kaum rebahan dan jarang ngantor tapi kok bisa sekaya itu? Jangan-jangan dia ngepet mas atau pelihara tuyul" beberapa spekulasi muncul di kepala Guin.

Airlangga tertawa mendengar penuturan istrinya.

"Kok bisa? Hahahahahaha, kamu terlalu menghayal sayang, Kaisar bahkan tidak tau apa itu ngepet dan tuyul" Airlangga duduk di samping Guin. Ia meletakkan kepalanya dibahu Guin.

"Kaisar memang sangat kaya, dia memiliki bisnisnya sendiri. Tidak seperti Ibrahim yang meneruskan bisnis keluargamu. Kaisar memulai bisnisnya ketika ia masih mahasiswa tahun kedua"

"Bisnis apa?"

"......"

"Wah, daebakkk. Mas juga punya?"

Airlangga mengangguk, lalu tersenyum penuh arti.

_____________________________
Vote dan comment nya guys ..

The Minister is MineWhere stories live. Discover now