41. INCIDENT

8.2K 643 27
                                    

Frederick menggedor pintu kamar Allura, ia benar- benar marah sekarang. Karirnya yang sudah ia bangun bertahun-tahun bisa dipastikan hancur karena kecerobohan putrinya.

"Allura, get out!!"

Setelah Alexander dengan terang-terangan memusuhinya, dia mencari tahu penyebab orang nomor satu itu tidak mau lagi berbagi circle dengannya. Setelah 2 hari berpikir keras, juga kabar dari seorang informannya, Frederick pada akhirnya mengetahui kejahatan yang dilakukan putrinya.

"OPEN THE DOOR!!"

Allura membuka pintu kamarnya dengan dress pendek yang terlihat berantakan. Ia dengan cepat menutup kembali pintu kamarnya membuat Frederick semakin berang.

"Sorry, Dad. I've lost control" Hancur sudah perasaan Frederick sebagai seorang ayah. Putrinya yang ia jaga dengan sepenuh hati, ia rawat sendiri sedari kecil, sekarang justru tumbuh sebagai perempuan tidak bermoral. Frederick menekan dadanya, ia mengambil nafas teratur untuk menenangkan emosinya.

"Kamu keterlaluan, Allura." Masih dengan emosi memuncak, Frederick menampar Allura hingga bibir gadis itu sobek. "I've tried a lot, aku berusaha berdiri sendiri tanpa wanita itu untuk membesarkanmu, dan ini balasannya!! Benar-benar, like mom like daughter!!."

"Dad, please. Don't throw me away" Allura bersimpuh di kaki ayahnya. "Please, please, please" raungnya.

Frederick menendang Allura hingga terjengkang. Tangannya menunjuk-nunjuk Allura.

"Pembunuh!!" Frederick dilanda kecemasan ketika mengatakannya, sebagian dari dirinya merasa dikhianati oleh fakta bahwa putrinya sangat tercela, sebagian lagi  menolak percaya akan semua ini. Tangannya bergetar hebat, membuatnya ketakutan. Ia cemas. Ia khawatir, kalau putrinya jatuh bagaimana? kalau mereka berdua tidak bisa lagi tersenyum pada orang-orang polos itu bagaimana? Kalau, kalau Alexander membunuhnya bagaimana?
" Arghhhhhh, anak sial!!" Raungnya marah kemudian berlalu dengan wajah teramat kecewa. Allura memandang kepergian ayahnya dengan wajah menggelap.

"Sial, ini semua karena Guinina. Perempuan tidak tahu diri. Sial sial sial. Arghhhhhh!!" Ia berdiri lalu berteriak marah, hingga tak menyadari bahwa pria yang bersamanya semalam mulai melancarkan aksinya lagi. Tangan nakalnya membuat Allura terbuai. Tubuhnya dengan cepat memanas ketika sentuhan-sentuhan pria itu berada pada titik-titik sensitifnya. Perlahan ia melupakan amarahnya berganti dengan lenguhan panjang yang syarat akan kepuasan.

Sementara di tempat lain, Airlangga telah sampai di Austria untuk menemui menteri pertahanan Austria, Sebastian Karl. Sebastian menggantikan Airlangga setelah dirinya resmi mundur dari parlemen satu tahun yang lalu. Alexander sangat menyayangkan pengunduran diri Airlangga, namun Kanselir kawakan tersebut pada akhirnya tetap menghargai keputusan Airlangga untuk hengkang.

"überlass ihn mir, lass mich ihn rächen, Sebastian(1)"

" Aku akan menyerahkan dia hidup-hidup" ucapnya dengan bahasa Indonesia fasih. Sebastian sangat menghormati Airlangga, meski dirinya lebih senior, namun dia mengakui bahwa power Airlangga jauh diatasnya.

"Thanks, Sebastian. Aku ingin memilih timku sendiri untuk misi ini."

Airlangga memiliki tim khusus ketika dia menjabat sebagai menteri pertahanan Austria. Ketika itu, dia memerlukan orang-orang terpercaya untuk menghalau para imigran gelap agar tidak bisa memasuki Austria. Para imigran tersebut kebanyakan adalah para pengungsi dari Asia atau warga negara Ukraina yang memilih pindah dari negaranya secara ilegal.

Keberadaan mereka mungkin tidak berpengaruh terhadap lingkungan karena mereka tidak melakukan perusakan ataupun kejahatan serius kepada warga asli Austria. Namun, jika Airlangga tetap menerima mereka, ketegangan antar negara akan tercipta. Airlangga berusaha memperkuat sistem pertahanan negaranya dengan cara menolak para imigran, untuk menghindari julukan ' Negara Pahlawan' juga politik adu domba antar negara Eropa.

Airlangga keluar dari gedung pusat keamanan bersama beberapa anggotanya. Ia akan mengadakan rapat khusus untuk menangani kasus ini.

"Air, Frederick mungkin sedang melakukan sesuatu untuk menghapus jejak-jejak kejahatan putrinya. Kita harus bergerak cepat "kata Alexander di ujung telepon.

"Baik, Sir" Airlangga belum terbiasa memanggil Alexander dengan sebutan Papa. Meski kerap kali istrinya protes akan hal itu, namun Airlangga menjelaskan bahwa Alexander adalah sosok panutan yang sangat ia hormati. Segan rasanya memanggil politisi senior itu hanya dengan 'Papa'. "Tersangka di Indonesia sudah aku amankan Sir. Sisanya adalah pelaku utama."

"Hmm, coba pancing dia dengan pesonamu. Tidak apa-apa. Titik lemahnya adalah kamu, meski dia terkesan tidak peduli pada statusmu. Sebenarnya dia sangat mencemburui Guinina, putriku " Alexander tau rasanya cemburu. Dulu ia sangat membenci Lucas Atmadjati karena telah menikahi Jennifer, istrinya yang sangat ia cintai dan barusaja ia ceraikan beberapa bulan, namun Alexander tidak pernah memburu Lucas, ia justru memburu Jennifer sampai akhirnya Jennifer mau kembali padanya.

Keesokan paginya, Frederick tidak datang di kantor pusat dengan alasan sakit. Semua orang sama sekali tidak berempati terhadap hal itu. Ketidakhadiran Frederick bukanlah hal penting bagi parlemen.

"Guin aman dikediaman utama, kamu bisa menemuinya nanti malam" Ibra sedang menemani Airlangga untuk sarapan di sebuah resto yang selalu didatangi target untuk sarapan. Mereka hanya mengenakan kemeja dan jeans untuk menunjang penampilan. Ibra juga mengecat rambutnya dengan warna coklat terang dan menggunakan lensa mata warna hitam.

Ketika seorang wanita mendorong pintu masuk dengan begitu elegannya, Airlangga mulai menipiskan bibir.  Akhirnya sang target keluar dari sarangnya dan sedang berjalan ke arahnya dengan wajah berseri-seri.

"Airlangga, jadi benar kamu sedang di Wina." Allura melirik Ibrahim sekilas. Ia tidak mengenal siapa laki-laki tampan disamping Airlangga, mungkin teman barunya. " Apa yang kamu lakukan disini?"

"Kami sedang menunggu menu pembuka. Apa kamu mau bergabung, Allura " Airlangga tersenyum manis sekali, membuat Allura bersemu."perkenalkan, dia temanku, Ibra."

Ibra melambaikan tangan terlihat bersemangat. "Hii, glad to see you" ucapnya riang.

Mereka berbincang-bincang dengan sangat natural, dengan sesekali Airlangga menunjukkan keengganannya terhadap Guinina. Ia bahkan melepaskan cincin pernikahannya untuk misi ini.

"Allura, bolehkah aku bertukar nomor denganmu?, Sorry about the last time we met."

Berikan aku nomormu agar bisa melacakmu kapan saja!!

"Oh, sure. We're Friends, you can save my number" ucapnya kelewat senang.
Allura kembali bercerita tentang karirnya sebagai COO di sebuah perusahaan Venture capital, Sequoia Capital (2). Ibrahim yang mendengarnya hanya menampilkan wajah datar.

"Kurasa aku harus beranjak, seorang klien sedang membutuhkanku."Allura berdiri dengan sopan " thanks Air, see you around." Ketika akan melangkah Ibrahim memanggilnya.

"Allura, ijinkan aku berkenalan dengan benar. I'm Ibrahim Rhodes, COO Sequoia Capital. " Allura menegang, wajahnya berubah merah. Dengan cepat ia berlalu.

Sial. Allura merasa dipermalukan.  Bodoh sekali, mengapa ia mengarang cerita mengenai karirnya di depan pemilik jabatan langsung. Sial.

"Perempuan itu pasti ingin mengubur dirinya hidup-hidup karena malu." Ibra menyeringai.

"Cukup, semakin kamu menekannya, semakin dia akan menjauh dari jangkauan kita" Airlangga mengaktifkan pencariannya. Ia membagikan kode tertentu kepada timnya untuk segera bersiap.

___________

(1)"Serahkan dia padaku, biarkan aku membalaskan dendamnya. Sebastian"

(2):Sequoia Capital didirikan pada tahun 1972. Mereka melakukan nvestasi untuk perusahaan swasta dan publik dengan dana yang dioperasikan di China, India, dan Israel. Sequoia Capital telah melakukan sekitar 1.275 investasi, 265 diantaranya berhasil menghasilkan rasio 20,71 persen. Sebagai investor utama, lebih dari 63 persen perusahaan tempat mereka berinvestasi berhasil melakukan IPO. Beberapa yang dikenal termasuk NVIDIA dan Instagram. (https://www.alphajwc.com/id/perusahaan-venture-capital-terbaik-di-dunia/)

(3)Chief operating officer, bisa juga disebut direktur operasional atau direktur operasi. COO berada satu tingkat di bawah CEO dan melapor kepada CEO. Posisi COO tidak ditemukan di semua perusahaan. Mereka lebih umum untuk perusahaan dengan aktivitas operasional tingkat tinggi
(https://money.kompas.com/)

The Minister is MineWhere stories live. Discover now