40.TRAP

8.6K 852 40
                                    

Seseorang pernah berkata, When you’re curious, you find lots of interesting things to do. Dan hal menarik yang Gabriel lakukan adalah berjalan pelan menuju wanita itu. Semakin dekat, kulit seputih susunya semakin mengundang mata Gabriel, membuatnya lupa sejenak dengan luka lebam diwajahnya. Ketika ia ingin menyapa, hal tidak terduga terjadi. Ia merasa langkahnya terhenti, lalu sebuah tarikan dari belakang membuatnya terhuyung. Ketika tubuhnya sudah kembali berdiri tegak, tatapan mata laser Kaisar membuatnya bergidik.

"What.are.you.doing.here!" Kaisar mendorong punggung Gabriel menjauhi kolam renang.

"Masuk! Sebelum kepalamu berlubang"

Gabriel mencebik nelangsa. Serakah sekali Kaisar ini. Guin diembat, dan wanita muda tadi juga diembat. Huft. Pria-pria seperti dirinya akan dapat apa kalau begitu.

Kembali menuju ruang kerja Kaisar dengan perasaan tidak rela, Gabriel segera melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Ia mencari beberapa titik akurat sebagai bahan barang bukti, mencocokkan dengan sampel yang diberikan Kaisar. Aneh. Semua ini aneh. Kaisar begitu ingin membantu kasus Melly dan Rani padahal ketiganya mungkin belum pernah bertemu. Persetan dengan rasa kemanusiaan. Ini Kaisar. Makhluk paling seenaknya sendiri. Mana mungkin menolong tanpa embel-embel?

"Mereka berdua sudah diintai dari gang kecil ini, kamu lihat. Sebuah mobil tua ikut masuk ke jalan. "

Kaisar menggeser durasi rekaman yang di dapat Gabriel entah darimana. Namun ia masih belum mendapatkan titik terang. Mengapa seolah tidak ada jejak berkelanjutan?. Plat nomor mobil tersebut palsu sehingga sulit bagi mereka untuk melacak lebih jauh.

"Apakah ini semacam hiasan, atau logo khusus?" Gabriel memperbesar ukuran gambar agar mereka bisa melihat dengan jelas satu-satunya petunjuk lain yang ada di mobil tua itu.

"Apakah ini semacam hiasan, atau logo khusus?" Gabriel memperbesar ukuran gambar agar mereka bisa melihat dengan jelas satu-satunya petunjuk lain yang ada di mobil tua itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaisar menajamkan inderanya. Lalu keluar ruangan untuk menelpon seseorang. Sesaat kemudian, ia kembali dengan wajah lebih keruh. Ternyata perkiraannya tidak meleset. Wanita itu harus hancur ditangannya sendiri. Kaisar berjanji untuk itu.

"Kamu bisa kembali, aku akan menghubungi Ibra untuk mengkonfirmasi kembali."

Gabriel membawa kembali tas ransel kecilnya. Syukurlah Kaisar menyuruhnya pulang. Jujur saja, seluruh wajahnya terasa kebas. Ketika akan membuka pintu utama, tiba-tiba pintu tersebut sudah terbuka lebih dulu dari luar. Guin muncul sambil menenteng beberapa tas dari brand kenamaan. Suasana mendadak canggung ketika mata mereka bertemu.

Guin yang masih terkejut belum menggeser badannya untuk masuk ke rumahnya. Sial. Melihat wajah lebam Gabriel, Guin merasa iba. Apa ia harus menyapa atau berbalik saja. Tapi inikan rumahnya. Haruskah tuan rumah yang pergi?

"Sorry for your lost. Guin." Gabriel memulai.

"Hm, ya. Thanks. Mereka berdua sudah bahagia"

"Kuharap begitu. Apa kamu ingin bertemu dengan Kaisar sehingga kamu datang kesini?"

The Minister is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang