45. ATTRACTIVE

5.8K 525 24
                                    

Gabriel menyusuri dapur, berharap wanita muda incarannya sedang kesusahan sehingga ia bisa membantu. Dan benar saja, wanita itu terlihat kesulitan saat membawa baki berisi jus jeruk segar.

Gabriel tersenyum miring, Ia berjalan tenang menuju wanita itu untuk membantunya.

" Biar aku bawakan"

"Terimakasih" wanita itu tersenyum, membuat Gabriel mengerutkan keningnya. Ia dapat melihat ada beberapa kerutan samar di sudut mata wanita itu menandakan kematangannya.

'bukankah Kaisar anak pertama dari Alexander? Lalu siapa wanita ini? Apa wanita ini adik Alexander?'

Ketika tiba di ruang makan, Gabriel melihat Guin tengah berlalu menjauhi ruangan.  Gabriel menatap Kaisar meminta jawaban.

"Oh,Guin sedang menghampiri Daisy. Sepupuku"
Oh. Jadi wanita muda itu bernama Daisy, nama yang cantik. Secantik orangnya.

Gabriel duduk disamping Ibrahim, diseberangnya ada Kaisar dan Airlangga. Lalu nanti disamping Airlangga pasti diisi oleh Guin. Pikirnya.

"Dimana tuan Alexander? " tanyanya kepada Ibra.

"Sttt, "Ibra menutup mulutnya dengan jari telunjuk. Pria itu tersenyum penuh arti sambil mengedipkan sebelah matanya.

Apa maksudnya?

"Kodemu sulit kubaca, ah sudahlah. Lupakan" Gabriel akhirnya mengalihkan perhatiannya ke arah Guin yang baru datang bersama gadis asing yang belum pernah ia temui.

"Hai semuanya, hehehehe" Gadis itu berdiri di samping Guin untuk menyapa semua orang di meja makan. Gabriel bisa melihat pancaran mata yang aneh dari Gadis itu, ketika melihat kearahnya.
"Ommoo .. Sepertinya, aku melewatkan si tampan di ujung sana"

Kaisar yang sedang minum jus jeruk langsung tersedak.

Uhuk. Uhuk.

Airlangga menepuk-nepuk punggung Kaisar yang langsung ditepis oleh pria itu. Malu.

"Ah, ahahaha. Daisy. Dia adalah Gabriel Tan. Temanku dari Indonesia. "Guin mengambil alih, menghindari kecanggungan yang akan muncul.

Daisy tersenyum malu-malu. Namun, ia tetap mengambil duduk disamping Gabriel.

Ibra yang melihat antusiasme Daisy terhadap Gabriel berdecih pelan. Sedangkan Gabriel hanya bisa tersenyum terpaksa ketika Daisy mulai bertanya seputar dirinya.

Hingga akhirnya yang mereka tunggu-tunggu tiba. Alexander Rhodes datang dengan pakaian santainya. Pria itu tidak sendiri, melainkan bersama wanita yang tadi dibantu oleh Gabriel. 

"Hii, Daisy. Welcome back"
Yang dipanggil Daisy. Namun dalam sepersekian detik Gabriel lah yang merasa jantungan. Ia ikut menoleh untuk melihat wanita itu.

" Aku senang bisa berkunjung di waktu yang tepat. Hehe" Daisy tersenyum malu-malu membuat wanita muda tadi melirik ke arah Gabriel lalu tersenyum penuh arti.
"Gabriel, selamat datang di keluarga kami."ucapnya.

"Gabriel, Daisy. Silahkan dinikmati."Alexander bersuara untuk membuka jamuan.

Gabriel menatap Alexander dan wanita muda itu bergantian sebelum menyantap hidangan.

Selesai menyantap makanan, mereka mengobrol ringan seputar rencana pembuatan mata uang baru dari beberapa negara persekutuan. Gabriel memanfaatkan itu untuk bertanya kepada Daisy.

"Umm, Daisy. Boleh aku bertanya?"

"Sure. Jangankan bertanya, bahkan jika kamu ingin melamarku sekarang. Aku bersedia Gabriel " Daisy mengedipkan matanya genit, membuat Gabriel menelan ludah.

The Minister is MineWhere stories live. Discover now