38

25.9K 2.1K 50
                                    

Seperti janjinya. Alaric sudah menghampiri Ginela lagi untuk pulang bersama. Dia juga tidak lagi sungkan menggandeng tangan Ginela meski istrinya masih terlihat malu-malu.

Alaric membawa Ginela menuju butik langganan mamanya. Dia ingin membelikan gaun untuk pesta tahunan perusahaan.

"Kenapa kita ke sini?"

"Membeli pakaian untukmu." Alaric mengusap punggung tangan Ginela.

"Untuk apa?"

"Pergi ke pesta besok."

"Aku sudah punya. Nggak perlu beli baru."

"Tapi aku ingin membelikan. Jadi jangan membuatku kecewa."

"Baiklah."

Mereka masuk ke dalam butik yang dominan dengan warna putih. Gaun-gaun jadi terlihat menonjol tertata rapi. Ginela sempat terpana dengan gaun-gaun yang dipakai manekin.

"Malam, Pak Aric."

"Tolong bantu istri saya memilih pakaian."

"Baik, Pak."

Semua terlihat bagus di mata Ginela. Dia bingung harus memilih yang mana. Ginela menatap gaun hitam dengan lengan terbuka dan mengekspos punggung. Tidak banyak ornamen, desainnya sederhana tapi dia menyukainya.

"Ada yang kamu suka?" tanya Alaric.

"Boleh aku memakai itu?" tanya balik Ginela menunjuk manekin di depannya.

Alaric langsung menggeleng cepat.

Berkali-kali Ginela bertanya jawabannya selalu gelengan. Gaun dengan seleranya selalu ditolak Alaric. Ginela pun tertawa pelan.

"Sudahlah kamu saja yang pilih," ucap Ginela.

"Kamu pilih saja yang kamu suka tapi jangan yang terbuka."

Ginela mencibir lalu meminta pelayan untuk mencarikan gaun yang sesuai dengan selera Alaric. Tertutup seperti mumi.

"Nah, ini saja," ucap Alaric

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nah, ini saja," ucap Alaric.

"Ok." Ginela bernapas lega akhirnya menemukan gaun yang mendapat persetujuan suaminya. Jujur di sudah lelah ingin segera meluruskan punggungnya di atas kasur.

Tapi kelegaan itu tidak berangsur lama karena Alaric kembali memintanya memilih sepatu dan tas. Ginela seketika melotot.

"Aku sudah lelah. Aku masih punya banyak sepatu dan tas. Bahkan sekarang jarang aku pakai karena aku tidak pernah keluar apartemen selain ke supermarket dan kantor."

"Kalau begitu aku akan sering-sering mengajakmu ke pesta mulai sekarang."

"Tidak jika pesta kantor." Ginela menghindari bergaul dengan orang-orang kantor. Dia memang suka pergi ke klub malam dan berpesta tapi sebisa mungkin menghindari circle kantor. Dia selalu berusaha membedakan pergaulan di luar dan di kantor.

One Night StandWhere stories live. Discover now