Bab 28 Bagian Dinasti Yang Disembunyikan

2.3K 587 112
                                    

Kiko turun dari mobil dan menoleh kembali ke pos jaga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kiko turun dari mobil dan menoleh kembali ke pos jaga. Dua orang abdi dalem Keprajan merunduk ke arahnya dengan senyuman. Kiko balas merunduk dan tersenyum. Dia berbalik dan pemandangan yang menyapanya adalah bangunan pendopo berukuran paling besar dengan materi kayu berkualitas yang diukir oleh ahlinya. Dipisahkan halaman samping pendopo yang luas, berdiri bangunan kantor staf rumah tangga keluarga Danurwendo dari sisi Griya Bausasran sebagai griya utama.

Pandangan mata Kiko menjelajah ke kejauhan. Selalu seperti itu bentuk bangunan rumah keluarganya. Pendopo dengan halaman luas di depan dan dipisahkan oleh halaman luas lagi, berdiri rumah induk dengan arsitektur yang lebih modern. Lalu, halaman luas di belakang dengan beberapa bangunan seperti bilik para pekerja dan lumbung pangan.

Kiko menghela napas dan berjalan menapak bebatuan alam yang diratakan di taman samping. Dia menuju rumah induk dan sesaat kemudian langkahnya sudah menaiki undakan teras.

"Selamat datang Den Ayu."

"Terima kasih, Mbak. Bagaimana, sehat?"

"Alhamdulillah. Monggo..."

Kiko mengangguk dan menepuk pundak abdi dalem wanita yang sudah lama mengabdi pada keluarganya itu.

"Tidak usah diantar Mbak. Saya cuma mau lihat-lihat buku arsitektur milik Bapak yang tertinggal di sini. Di perpustakaan dan ruang kerja Eyang."

"Oh...baik. Saya buatkan minum saja kalau begitu."

"Teh dingin ya Mbak. Nanti diletakkan di meja kecil di depan perpustakaan saja ya. Terima kasih sebelumnya."

"Dalem, Den Ayu." Andi dalem wanita itu mengangguk dan mereka berpisah di aula. Kiko berbelok ke kanan dan mulai menyusuri koridor menuju perpustakaan. Kiko berdiri sejenak mengamati pintu lalu mendorongnya perlahan. Derit halus terdengar. Kiko masuk dan menyalakan lampu. Dia melangkah sambil mengamati perpustakaan besar itu. Tidak ada yang berubah sedikitpun. Semua masih pada posisinya dan bersih.

Dan, seperti sudah tahu apa yang harus dia cari, Kiko berjalan ke depan sebuah rak dan mulai mengamati satu persatu deretan buku di sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dan, seperti sudah tahu apa yang harus dia cari, Kiko berjalan ke depan sebuah rak dan mulai mengamati satu persatu deretan buku di sana. Setelah beberapa saat, Kiko menarik sebuah buku dengan hard cover berwarna hitam dengan campuran material kain goni yang estetik. Kiko membawa buku itu ke sofa dan mengamatinya.

PINK IN MY BLUEWhere stories live. Discover now