Bab 72. Timelapse Room Memory

1.9K 585 39
                                    

Kegaduhan nyata sedang terjadi di dalam kota

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kegaduhan nyata sedang terjadi di dalam kota.

Ankaa merapatkan masker dan membetulkan letak topinya. Dia sudah ikut duduk-duduk di kerumunan anak muda yang sedang gitaran sejak beberapa menit lalu namun belum beranjak menuju RedDoorz yang dimaksud oleh Kinanti. Ankaa masih mencari kemungkinan anak buah Sanusi Baco ada yang berkeliaran di tempat itu.

Ankaa sesekali menatap bangunan RedDoorz di seberang jalan sambil terus menimpali obrolan anak-anak muda di sana. Dia sangat menyadari sosoknya yang mencolok dengan tinggi di atas rata-rata, sangat mudah mencuri perhatian orang-orang. Karenanya dia memilih menunggu situasi benar-benar aman.

Ankaa beringsut ketika mendengar ponselnya berbunyi. Dia berdiri di sudut warung kopi dan menatap ponselnya. Nomor yang tidak dikenal terlihat di layar ponselnya itu. Dan Ankaa memilih menerima panggilan itu.

"Aku sudah menitipkan pesan bahwa ada orang yang akan masuk mengantarkan makanan."

Suara Kinanti terdengar di seberang sana.

"Baik, Mbak."

"Oke. Aku tunggu. Aku di kamar nomor tujuh."

"Baik."

Percakapan singkat yang akhirnya diakhiri oleh Kinanti. Ankaa kembali ke kerumunan dan berpamitan dengan anak-anak muda yang masih berkumpul. Hari memang belum terlalu larut.

Ankaa menyeberang jalan dan memasuki gerbang penginapan yang booming saat virus Corona melanda itu. Banyak orang yang positif Covid memilih mengisolasi diri mereka dengan menyewa tempat itu. Harganya yang cukup terjangkau membuat RedDoorz tidak pernah sepi peminat. Bahkan ketika Corona sudah mereda seperti sekarang, RedDoorz adalah pilihan menarik bagi para backpacker yang berkunjung ke Yogyakarta.

 Bahkan ketika Corona sudah mereda seperti sekarang, RedDoorz adalah pilihan menarik bagi para backpacker yang berkunjung ke Yogyakarta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah sedikit berbincang di meja resepsionis, Ankaa diantarkan oleh seorang pria sampai ke depan kamar nomor tujuh. Ankaa segera mengetuk pintu kamar itu dan memanggil nama Kinanti.

Ankaa menghela napas lega ketika sosok Kinanti muncul dari balik pintu yang sedikit terbuka.

"Assalamualaikum, Mbak."

PINK IN MY BLUEWhere stories live. Discover now