Part 1🏰

2.3K 98 1
                                    

"Kadang seorang Badut yang membuat orang Tertawa juga ingin di buat Tertawa oleh seseorang. Tapi kenapa ia masih tetap tersenyum walau hatinya menangis?"
--Monday--

♡♡♡

AIRPORT SUKARNO HATTA
JAKARTA, INDONESIA
04.00 A.M

Sebuah pesawat pribadi mewah telah mendarat di landasan Internasional Sukarno Hatta, Jakarta, Indonesia. Pintu pesawat itu terbuka. Seorang Pria dangan wajah datar, terlihat keluar dari pintu jet mewah itu, kaca mata hitam yang bertengger manis di hidung Pria itu. Gerombolan berbaju hitam telah berbaris menyambut kedatangan Sang Tuan.

Dia, Alvano Prasaka, lebih dikenal sebagai Prince Of Death pada Dunia Hitam. Laki - laki 25tahun, menjabat sebagai pemimpin Silhouette.

Silhouette sendiri adalah Organisasi rahasia yang didirikan Vano dengan kerja kerasnya dan para sahabatnya. Dan kini ia berada di Indonesia karna misi yang ia akan selesaikan bersama Sahabatnya.

Vano menoleh pada tangan kanannya, sekaligus sahabatnya berdiri di sampingnya. "Kelvin, pukul?"

Kelvin--tangan kanan sekaligus sahabat Vano, melirik pada jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, "Pukul 04.37 A.M, Van."

Vano mengangguk, "pagi ini gue bakal ke Sekolah." , katanya dalam bahasa indonesia dan melangkah menuju Sedan Hitam yang menunggunya.

"tapi No, lo baru saja landing." protes Kelvin dengan bahasa yang sama, 'yang benar saja dia baru saja landing sekitar 16 menit yang lalu dari California - Indonesia'. Batin Kelvin.

"lo bisa sakit kalau lo, begini terus Van" pringatan Kelvin hanya dibalas dengan 'hm' oleh Vano membuat Kelvin kesal bukan main.

"Mereka terus mendesak ku untuk ke Indonesia, dan mereka tidak akan mau menyelesaikan misi ini jika Aku nggak datang ke Indonesia"

Kelvin mengerti posisi Vano yang terus di desak oleh sahabatnya, Vano mungkin bisa menolak, tapi ia tidak melakukannya, Vano terlalu menyayangi para sahabatnya itu.

"Oke saat lo sampai di Apartemen baru lo, semuanya udah beres." Vano mengacungkan jempolnya sebagai balasan.

Destiny Hana

05.35 WIB
ADISTA'S HOUSE

Gerhana Adista. Lebih di kenal dangan panggilan 'Hana', gadis cantik itu duduk di balkon kamarnya menatap sang surya pagi yang malu malu menampakkan dirinya. Hana memeluk kedua kakinya, menopang dagunya di kedua lututnya.

"Happy Birthday, Bun." gumang Gadis itu menatap kosong pada sang surya. "Bun, Bunda bahagia kan di sana?, Hana juga bahagia di sini. Hana minta, Bunda juga minta, sama Tuhan di sana. Tolong, Hana nggak mau mimpi itu terus dateng Bun. Ini Hari ulang tahun Bunda, dan juga hari yang paling buruk di hidup Hana." kata Hana lalu dengan cepat menyeka air matanya yang kembali menetes setelah sekian lama. "Sekali lagi. Happy Berthday Bunda." Hana menelan ludahnya kasar.

"Hana bangun!, udah siang nanti telat" teriak Garwati-Nenek Hana.

Hana tersenyum tipis, mungkin sosok ini yang membuat Hana bertahan, dan tetap hidup. Sosok yang menemaninya di saat masa kelamnya. Tak lupa juga para sahabatnya yang selalu ada di sisinya pada masa itu. Menarik, Mendorong, Menopang Hana yang terjerat oleh lubang hitam yang menyeramkan.

"Iya Nek" balas Hana bergegas Mandi dan menyiapkan peralatan sekolahnya.

Setelah menggunakan seragam sekolahnya, Hana keluar dari kamarnya menuju sang Nenek yang ada di meja makan duduk tenang memakan sarapannya.

Destiny Hana [✔]Where stories live. Discover now