Extra Part ✴Spesial-4✴

322 22 1
                                    

Sambut yang Datang, Iklaskan yang pergi, Hargai yang tengah berjuang, Dan Lupakan yang menyakiti.
--Monday--

♡♡♡

Hana berlari di ikuti Vano di belakangnya yang meneriakinya agar jangan berlari terlalu kencang.

Hana dengan nafas tersengal sengal berhenti di ruang perawatan elit di rumah sakit terbaik di New York. Di sana terdapat para sahabatnya dan para sahabat suaminya yang duduk dengan raut wajah tegang.

"Bella bagaimana?" tanya Hana pada Aleva yang posisinya paling dekat dekat dengannya.

"Masih di dalam, Faryel juga di dalam" jawab Aleva lalu membimbing Hana duduk di dekatnya. Tadi itu tempat Kelvin namun saat Aleva menkodenya untuk pindah ia langsung pindah dengan berat hati.

Pria itu tidak bisa membantah istrinya yang kini hamil tiga bulan. Emosi Aleva benar benar berubah drastis. Aleva yang di kenal tenang, selalu mengalah. Kini agresif bahkan banyak permintaan yang membuat Kelvin putus asa. Khas Kelvin. Hana sangat yakin anak Aleva dan juga Kelvin adalah laki laki.

"Hey, kau baik baik saja? Sudah ku bilang jangan lari" Vano menyodorkan air minum pada Hana sambil mengomeli wanita itu.

Di jam sebelas malam Faryel mengabarkan jika Bella mengalami kontraksi, bukan Vano yang mejawab telpon itu namun Hana. Yang pada dasarnya Hana memang sangat bergembira menyambut anak pertama Faryel-Bella langsung saja bergerak cepat tampa mengganti bajunya. Bahkan Vano juga tidak, karna Hana lebih dulu menariknya ke dalam mobil.

"Tidak biasanya kau tidur di jam seperti ini, Van" kata Kenzo melihat wajah Vano yang terlihat sangat mengantuk.

"Aku tidak tahu. Akhir akhir ini selalu tidur cepat, muntah di pagi hari. Itu benar benar menyiksa" jawab Vano. Ia benar benar tidak tahu alasan mengapa semua itu.

"Aneh. Kau semakin aneh" komentar Kelvin, diangguki oleh Daniel dan juga Kenzo.

Suara tangisan bayi dari dalam ruangan membuat mereka sontak berdiri dengan kompak. Selang dua menit Faryel ksluar dengan wajah pucat dengan keringat mengalir.

"Bagaimana?" tanya Hana tak sabaran. Wanita itu terlihat sangat gembira.

"Bayinya dan Bella selamat juga sehat. Bayinya perempuan" jawab Faryel sedikit bergetar.

Hana, Stilla, Aleva, dan Daizy melompat ke girangan. Bahkan tiga wanita itu lupa jika ia sedang mengandung hingga teguran dari para suami mereka membuat mereka terpaksa berhenti melakukan aksinya.

"Lalu mengapa tampang mu seperti itu. Kau seperti kekurangan darah" ejek Kenzo menatap wajah pucat Faryel.

Faryel tersenyum miring melihat Kenzo yang meremehkannya.

"Berani bertaruh? Jika kau keluar dari ruang persanilan saat Stilla melahirkan dengan wajah yang sama seperti ku kau harus lompat ke dalam danau belakang rumah Vano, deal?" tantang Faryel. Mengulurkan tangannya di depan Kenzo.

"Deal" Kenzo menyambut tangan Faryel ia terlihat sangat optimis jika ia tidak akan seperti Faryel.

"Sorry, Sir and Miss. Sekarang anda bisa menjenguk pasien dan bayi, namun hanya sebentar karna ibu dari bayi harus istirahat. Saya permisi" perawat muda tersebut berlalu pergi. Hana dan lainnya berbondong bondong ingin melihat bayi Bella dan Faryel.

Hana yang pertama menggendong bayi itu di antara teman temannya tentunya karena pasti Faryel dan Bella sudah yang lebih dulu. Jadi bisa di bilang ia orang ke tiga yang menggendong bayi cantik itu.

"Hi, Girl. Welcome to world" Hana mencium pipi bayi merah itu dengan gemas. Anak ini benar benar mirip Bella dan Faryel wajah anaknya benar benar terbagi dengan sempurna 50% Bella dan 50% Faryel.

Destiny Hana [✔]Kde žijí příběhy. Začni objevovat