°°Flashback°°

318 18 1
                                    


^13 YEARS AGO^

°°California, Stockton. Amerika Serikat°°.

~5 Tahun Sebelum Penyerangan Dragon Blue~

Vano kini berhadapan dengan sorang Mafia asal Italia. Ia sedang melakukan transaksi ilegal di sebuah hutan yang ada di kota stocton.

Salah satu anak buah Gandor--Ketua mafia asal Novara, italia. Maju dengan membuka koper besar berisi uang. Dan pihak Vano juga melakukan hal yang sama, namun bedanya pihak Vano yang menjual barang terlarang itu. Dan pihak Gandor yang membeli.

Namun sebelum ternyadinya pertukaran transaksi itu suara gaduh membuat mereka siaga. Orang orang dengan wajah tertutup terlihat turun dari beberapa pohon di sekitar mereka.

Vano tertawa dalam hati. Akhirnya ada yang mengerti dengan kode yang ia berikan. Yah, Vano sendiri yang membuat ke kacauan ini.

Dua hari lalu sebelum penyerangan ini Vano mengerimkan kode ke kantor pusat FBI. Bukan hanya kali ini Vano mengirim kode, sudah sangat banyak. Namun mungkin tidak ada yang mengerti dengan kode yang ia buat.

Vano melakukan hal ini hanya karna satu alasan. Ia ingin bebas. Rencananya adalah, Vano ingin memalsukan kematiannya dengan matinya semua pasukan Dragon Blue dan Clan Gandor.

Vano memperhatikan sekeliling. Semuanya kacau. Ia saat yang pas untuk lari.

Dengan capat Vano berbalik ingin berlari. Namun karna instingnya yang kuat. Vano merasa ada yang mengikutinya. Bukannya mempercepat langkahnya Vano malah memperlambat.

Vano berhenti saat orang yang mengikutinya menghadangnya. Pria bertopeng itu itu mendekati Vano.

Pria tiba tiba membuang pistol yang ada di tangannya. Lalu dua pisau di dalam saku jaketnya kulitnya. Dan semua benda benda tajam lainnya.

Vano mengerutkan keningnya. Ada apa dengan orang ini.

"Kau bukan yang mengrim kode itu" tebak orang bertopeng itu.

Vano tersenyum sinis lalu mengangguk. "Ternyata FBI sangat sulit untuk memecahkan kode yang ku kirim"

Pria itu membuka topeng yang ia gunakan, membuat Vano kembali mengerutkan dahinya.

Jika di lihat Pria ini sudah masuk kategori tua. Bukannya menghina tapi memang begitu.

"Kode yang kamu buat sangat sulit untuk anak buah ku pecahkan" ujarnya.

"Aku sudah lama mengirim sinyal dan kode. Tapi kalian tidak pernah datang"

"Maaf, kode yang kamu buat sangat rumit, hingga para anak buahku sulit untuk mencari artinya" Pria itu menggaruk tengkuknya.

"Hm.."

"Di mana kau belajar menjadi hacker? Bahkan kau bisa menembus keamanan FBI yang sangat sulit untuk di pecahkan"

Vano mengangkat bahunya. Merasa tak peduli. Ia hanya di ajari sedikit oleh kakeknya itu hanya satu hari penuh dan sisanya ia hanya belajar sendiri, hingga ia seperti sekarang.

Destiny Hana [✔]Where stories live. Discover now