✴Extra Part✴ Marriage💍-2-

380 23 0
                                    

Cinta.
Cinta adalah sebuah kata sederhana yang tak dapat di definisikan.
Kecuali,
Orang itu sendiri yang merasakannya.
--Alvano Prakasa--

♡♡♡

Setelah acara pernikahan Vano dan Hana. Mereka di biarkan istirahat terlebih dahulu hingga menjelang petang. Tamu tamu sudah pulang. Menyisakan hanya para sahabat sahabat Vano dan Hana.

"Wah, aku tegang sekali" keluh Hana langsung membanting tubuhnya di sofa.

Vano menggeleng geleng melihat kelakuan istrinya. Yah, Istri. Vano sangat bahagia ia di pertemukan oleh seseorang sebaik, setabah, dan sesabar Hana. Wanita itu sekarang menjadi istrinya, ibu dari anaknya, Ratunya, dan Bidadarinya.

"Al, gaunnya indah. Aku mau simpan yah" kata Hana, wanita itu mengusap gaun yang ia kenakan, gaun ini tidak berat malah ringan Saat pertama kali melihatnya Hana langsung menyimpulkan bahwa gaun ini berat. Namun, salah. Gaun ini sangat ringan. Entah bagaimana cara pembuatan gaun ini, seperti magic.

"Terserah kau saja" kata Vano langsung membuka jas hitam yang melekat di tubuhnya.

"Al, nanti kalau anak kita menikah aku mau dia memakai gaun ini"

Vano mengangkat alisnya dengan senyum miring terpampang di wajah rupawan Vano.

Vano harus memberi Hana jempol dua. Wanita itu sangat berani menyinggung tentang anak di hadapannya.

Vano perlahan mendekat. Duduk di atas meja. Dengan kepala yang sedikit ia miringkan. "Anak? Hm.. Jika kau ingin anak kita memakai gaun ini. Kita harus terlebih dahulu membuatnya, Han"

Hana mengerjapkan matanya lucu. Ia menatap Vano dengan tanda tanya. "Al mau mesum sama Aku?" tanya Hana polos. Bahkan Vano bingung membedakan Hana ini Polos atau kah bodoh.

Vano tertawa mendengar pertanyaan Hana yang menurutnya sangat lucu. Bagaimana bisa Hana bertanya seperti itu.

"ah,, Istri ku ini masih benar benar polos sekali" Vano mengacak rambut Hana gemas.

Mendengar Vano menyebut kata 'istri' membuat Hana malu. Sekarang ia menjadi nyonya Prakasa. Nama belakangnya juga sudah berganti menjadi Gerhana Prakasa. Ah,, terdengar aneh. Sangat. Tidak cocok sama sekali

"Memangnya kau mau punya anak berapa, hm?" tanya Vano telah duduk di samping kepala Hana. Posisi Hana tidak berubah. Hana masih merebahkan dirinya.

Hana terlihat berpikir. "Hm.. Entah lah. Kalau Al berapa?" tanya Hana balik.

"Terserah kau saja. Yang memiliki tubuh itu kamu. Aku tidak berhak menuntut berapa banyak" kata Vano mengusap rambut Hana. Tile yang di kepala Hana juga sudah lepas.

"Tapi kok bisa, yah. Tiba tiba ada anak dalam perut. Itu cara masuknya gimana?"

Vano tersenyum manis menatap Hana. "Mau coba?" tanya Vano dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya.

Dan dengan polosnya Hana mengangguk saja. Ah ternyata sangat bagus memiliki istri yang polos seperti Hana.

Vano terkikik geli. "Tunggu sampai sebentar malam, girl. Aku takut kau tidak akan menghadiri acara malam nanti jika kita mencobanya saat ini"

"Baiklah. Lagi pula aku tak terlalu paham maksud mu" kata Hana lalu bangun untuk duduk.

"Al. Hana boleh tanya tidak?" kata Hana. Vano mengangguk.

Destiny Hana [✔]Where stories live. Discover now