Part 9🍻

479 34 0
                                    

"Jika Cinta telah Berlabuh jangan menghentikannya. Karna sekuat apapun kamu menahannya,kamu akan tetap kalah. Seperti Karang yang terus Berusaha Menghentikan sebuah Kapal. Tapi, Arus yang terus Mendorong Kapal hingga sampai di tempat Tujuannya"
--Monday--

♡♡♡

"Hm, Hana lo kasi kita ini?" tanya Daniel ragu. Hana mengangguk menanggapi.

Vano, Faryel, Kenzo dan Daniel menatap horor pada keranjang yang peluh berisikan snack, gummy bear, coklat, dan berbagai macam gula - gula.

"Ini punya lo?" tanya Vano, Hana mengangguk, "Sebanyak ini?" lanjutnya dengan nada tak tercaya.

"Makan aja elah" ujar Kenzo lalu meraih snack yang ia bisa gapai.

"Gue laper nih, ada makanan nggak Han?" tanya Kenzo tak tahu malu.

"tunggu ya aku minta bibi yang buatin" Kenzo mengangguk antusias.

Hana kembali dengan wajah cemberut, membuat yang lain gemas akan tingkah Hana yang kadang mirip sama anak anak berusia lima tahun.

"Kenapa?" tanya Bella.

"Hana lupa, ini kan udah jam 3, dan Bibi udah pulang ke rumahnya, gimana dong, bibi biasanya pulang kalau jam Lima sore tapi katanya dia ada acara keluarga jadi cepet pulang"  Hana menjelaskan.

"Kalau gitu, Kita yang masak" Hana melotot mendengar ucapan Bella. Masalahnya akan terjadi perang kalau ketiga gadis itu masuk dapur, dan yang paling parah, makanan yang mereka buat akan meracuni orang orang. Semoga kali ini masakan mereka tidak berakhir di tong sampah. Seperti yang sudah sudah.

Hana membuka mulut hendak protes, tadi Bella lebih dulu menariknya keluar, lalu masuk kembali ke dalam untuk mengambil Stilla yang asik tiduran di ranjang ayunan.

"Eh, Itu PSnya ya di bawah tv, ambil aja, gue sama yang lain mau masak" seru Bella, pada keempat laki - laki yang menatap mereka bingung.

"Gue nggak yakin sama mereka" ujar Daniel setelah Bella keluar menyeret Stilla.

"Gue juga" gumang Faryel. Vano mengangguk singkat.

"Kita main aja" kata Kenzo.

Mereka mulai bermain dengan stick game masing masing. Tak ada yang keluar dari mulut Vano, dan Faryel kecuali umpatan yang di tujukan untuk Kenzo yang bermain curang.

Sementara di bawah Hana, Bella, dan Stilla bertempur dengan peralatan masak. Kini dapur yang semulanya rapi kini menjadi seperti lapang perang. Sampah, air, kecap, dan entah apa lagi, itu sudah berhamburan di lantai.

"We, Ini kok meledak - ledak sih" tanya Stilla, yang menggoreng ikan.

"Tutup nih" Stilla mengambil penutup yang di sodorkan Bella.

Bella yang menggocok adonan ingin membuat gorengan, tak sengaja muncrat ke Hana.

"Ih.. Bella muka Hana nih, gara - gara Bella" Bella menatap muka Hana binggung. Lama Bella menatap Hana, sampai tak sadar bahwa Hana mencelupkan tangannya kedalam adonan lalu mengusap kasar muka Bella.

"Hana!" geram Bella, lalu melakukan hal yang sama.

"Eh?, kalian kenapa" tanya Stilla, Hana dan Bella bertatapan mengerti dengan tatapan itu mereka berdua mencelupkan tangan, lalu mendekati Stilla yang mundur dan menggeleng, Bella dan Hana secara bersamaan mengusap wajah Stilla. Hingga penuh dengan adonan.

Tak terima Stilla juga melakukan hal yang sama, namun Bella dan Hana sudah lari. Dan terjadilah perang terigu di dapur hingga ruang tamu hingga ruang tamu itu sangat lah kacau.

Destiny Hana [✔]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora