✴Extra Part✴ Marriage💍-1-

416 20 2
                                    

Aku hanya bisa merasakan kenyamanan itu dari Mu.
--Alvano Prkasa--

Jika dendam membutakan. Maka Cinta akan membutakan mata, arah, dan tujuan. Maka salah satu dari mereka harus ada yang Menuntun, dan satunya mengikuti.
--Gerhana Adista--

♡♡♡

Gernaha PoV.

Hari yang ku tunggu telah datang. Hari dimana aku dan Vano mengucapkan sumpah pernikahan di depan pendeta dan para saksi.

Aku menatap pantulan ku di cermin. Di sana wajah ku sudah di oles oleh make up tipis namun elegant. Gaun yang ku gunakan juga sangat indah, Gaun berwarna gold yang indah, memiliki potongan sederhana, dan juga mutiara juga berlian asli di semua permukaan gaun itu. Gaun ini benar benar indah.

"Ah... Aku tidak menyangka bahwa yang pertama menikah di antara kita itu Hana." seorang wanita dengan warna gaun yang sama seperti Hana, hanya saja gaun yang di kenakan wanita itu sedikit simple.

Dia Stilla. Stilla Adam Barida. Sahabat ku. Aku juga tidak mengerti bagaimana bisa seperti ini. Vano menjelaskan hanya secara simple dan tidak mau menjelaskan lebih.

"Kalau iri tuh bilang" tiba tiba ada suara yang mengintrupsi Stilla dan aku. Aku dan Stilla menoleh bersamaan melihat sahabat ku di sana berdiri dengan wajah datar.

Bella. Bella Hans Golion.

Kami bertemu kembali setelah tiga tahun tanpa kabar. Bella dan Stilla tiba tiba datang bersama Faryel, dan juga Kenzo. Saat memasuki Istana ini, mereka semua terlihat bingung. Namun saat melihat ku, mereka langsung menghamburkan pelukan kepada masing masing.

Aku masih sangat ingat, Vano mengomel karena aku terlalu banyak menangis hingga mata ku bengkak. Eetsss, bukan hanya aku, namun Bella dan Stilla juga mengalami mata bengkak, dan juga di marahi habis habisan oleh Faryel dan Kenzo. Dan siapa yang menyangka jika seorang Bella, wanita es, menangis sampai matanya bengkak. Bahkan aku sempat melihat Faryel memotret Bella dari kejahuan. Romantis bukan?

"Uhh... Aku tidak iri. Aku hanya tak menyangka dan juga sedikit terkejut atau banyak maybe? Aku dulu berpikir jika Bella yang akan pertama menikah"

"Eh, enak saja kamu. Kamu gih yang duluan sama Kenzo"

"Apa-apaan lho--"

"Udah. Ini Hana yang nikah duluan, jadi udah" sergah ku karna lelah mendengar perdepatan tak bermutu dari Bella dan Stilla sumpah aku gugup dan mereka sama sekali tidak membantu.

"Wah.... Bell. Hana kita udah dewasa" goda Stilla. Aku memutar bola mata ku. Stilla ini benar benar tidak berubah.

"Iya. Malah udah punya anak lagi. Itu perut ngga isi lagi kan, Han" tambah Bella, membuat pipi ku memerah.

"A-apaan sih. Nggak yah" sergah ku merusaha menahan malu. Lagi pula Ia dan Vano tidak pernah melakukan hubungan. Kalau hanya cium itu sudah biasa. Tapi kalau itu, Vano tidak ingin melakukan hal yang lebih jauh sebelum menikahi Ku.

"Hmm... BTW, prince ku mana Han" yang di maksud 'prince' oleh Stilla itu adalah Vino. Katanya Vino itu sangat tampan mirip pangeren di dongeng dongeng. Apa lagi matanya

"Lagi sama Daddy-nya. Katanya dia laki laki jadi harus sama Daddy nya." Bella dan Stilla mengangguk.

"Lho? Aleva sama Daizy, mana?" tanya Hana menatap sekeliling tak menemukan keberadaan wanita Kelvin dan Daniel itu.

"Mungkin masih siap siap, atau--"

"Kami di sini" ucap dua orang bersamaan.

Aku membalikkan badannya menatap dua wanita cantik dengan warna gaun yang sama dengan diri ku.

Destiny Hana [✔]Where stories live. Discover now