Extra Part ✴Spesial-1✴

391 24 1
                                    

Cinta membuat seseorang kekurangan, menjadi kesempurnaan
--Monday--

♡♡♡

Hidup bagaikan malam dan Siang. Terkadang kita mengalami masa masa terberat dalam hidup, seperti gelapnya malam, hingga bahkan kita tidak kuat menghadapinya. Namun kita juga selalu lupa, bahwa setelah malam, akan ada Pagi carah membawa matahari hingga ke puncak siang.

Terkadang orang orang lupa jika Siang itu Ada, hingga di saat pagi itu tiba mereka menyerah dan semua malam malam yang mereka lalui berakhir sia sia.

Hana selalu mengatakan itu pada dirinya, ia bersedih, dulu. Dan sekarang, ia bahagia. Ia benar benar mendapatkannya. Ia mendapatkan kebahagian yang tak ada duanya.

Vano duduk di samping istrinya yang sibuk melamun, entah apa yang di pikirkannya. Akhir akhir ini Hana sangat sering melamun dari yang Vano perhatikan.

Hana menoleh pada suaminya yang duduk di sampingnya.

Mereka sudah menikah selama Satu tahun Enam bulan. Dan Hana merasa pernikahan ini sunyi. Mungkin Hana saja yang merasa.

Tidak, tidak ada yang berubah di pernikahan mereka. Vano masih sama, masih Hangat, seperti sebelumnya. Vano juga sering menjawab pertanyaan pertanyaan Vino. Namun ada yang berbeda di kehidupan mereka, ada yang terasa tidak lengkap.

Dan jawabannya adalah, Anak.

Selama mereka Satu setengah tahun menikah Hana sama sekali belum hamil. Hana tahu, ada Vino, namun Hana juga ingin menjadi wanita sempurna yang mengalami hamil dan melahirkan.

"Apa yang kau pikirkan, hm?" tanya Vano mengusap kepala Hana yang bersandar di kepala ranjang.

"Al, Aku belum hamil. Apa ada yang kurang dalam diri Aku"

Vano menghela nafas, selau saja percakapan ini. Percakapan yang membuat Hana dan dirinya selalu ribut. Demi apa pun, Vano tidak menuntuk untuk memiliki Anak secepatnya. Kalau ada Vano bersyukur dan jika tak ada artinya ia dan Hana harus berusaha lebih keras.

"Han, kita udah bahas ini berkali kali. Dan tidak ada yang salah dalam diri mu, dan juga Aku" Vano berusaha menenangkan Hana yang terlihat sangat sedih.

Jika pun ada yang salah dalam diri mereka, mungkin Vano sudah menyewa semua dokter terbaik dunia untuk menyembuhkan mereka. Namun ini tidak, ia dan Hana itu tidak memiliki masalah apapun. Hana sehat, dan ia juga. Namun mungkin balum di berikan kepercayaan oleh Tuhan.

"Bella, Stilla, Aleva, Daizy. Mereka semua udah hamil, Al. Bella bahkan satu bulan lagi melahirkan. Kita yang lebih dulu menikah Al dari pada mereka, kenapa mereka lebih dulu yang memiliki segalanya?" Hana akui ia iri. Sangat. Bahkan Bella yang dua bulan setelah ia menikah mereka menyusul.

Stilla dan Kenzo menyusul setelah empat bulan mereka menikah. Dan semua nya menikah dengan jarak masing masing dua bulan.

Dan mereka semua hamil dengan jarak yang tidak jauh.

"Han, kau tidak boleh begini. Semua ada waktunya. Mungkin tuhan ingin kita lebih sabar. Kau, sempurna, Han. Sangat."

Destiny Hana

Vano duduk di ruang kantornya. Selama seminggu ini ia memilih kerja di kantor, ia pusing saat melihat Hana yang selalu tampak sedih, namun selalu tersenyum pada Vino yang kini menginjak usia 5 tahun.

"Stress? Memikirkan Hana?"

Suara yang membuat Vano mendonggakkan kepalanya. Dan menemukan Faryel bersandar di pintu.

Destiny Hana [✔]Where stories live. Discover now